Paket Wisata Banyuwangi – Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa yang terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan budayanya yang kaya. Salah satu kekayaan budaya Banyuwangi yang patut disaksikan adalah Tari Seblang yang menjadi simbol kekuatan dan kesuburan masyarakat Banyuwangi.
Tari Seblang memiliki sejarah panjang dan penuh makna. Konon, tarian ini berasal dari ritual tolak bala yang dilakukan oleh masyarakat Blambangan pada masa lampau. Saat ini, Tari Seblang menjadi daya tarik wisata Banyuwangi yang digemari banyak wisatawan.
Jika kamu ingin merasakan pengalaman budaya Banyuwangi yang autentik, menyaksikan Tari Seblang adalah pilihan tepat. Pertunjukan Tari Seblang biasanya diadakan 1 tahun sekali di Desa Olehsari dan Bakungan. Tarian upacara tradisional Banyuwangi ini telah menjadi bagian penting dari ritual masyarakat Banyuwangi.
Menyaksikan Tari Seblang bukan hanya tentang menikmati keindahan tariannya, tetapi juga tentang memahami budaya dan tradisi masyarakat Banyuwangi. Tarian ini merupakan jendela untuk melihat bagaimana masyarakat Banyuwangi menghormati leluhur dan menjaga kelestarian budayanya.
Sejarah Tari Seblang Banyuwangi
Tari Seblang Banyuwangi adalah tarian ritual adat dengan sejarah panjang dan kaya makna. Asal usulnya masih diselimuti misteri, namun dipercaya telah ada sejak ratusan tahun lalu. Konon, tarian ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang berlimpah dan tolak bala dari desa.
Beberapa versi tentang asal-usul Tari Seblang Banyuwangi berkembang di masyarakat. Versi pertama mengaitkannya dengan tradisi leluhur Suku Using, masyarakat asli Banyuwangi. Konon, tarian ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas panen berlimpah dan tolak bala. Diceritakan pula, Tari Seblang terinspirasi dari kisah Dewi Sekartaji yang mencari suaminya yang hilang di hutan Blambangan
Versi kedua, menghubungkan Tari Seblang dengan kejayaan Kerajaan Blambangan di masa lampau. Diduga tarian ini ditampilkan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan raja-raja Blambangan. Konon, Tari Seblang memiliki kekuatan magis untuk menolak bala dan mendatangkan kesejahteraan bagi desa.
Terlepas dari berbagai versi sejarahnya, Tari Seblang Banyuwangi tetap lestari dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat. Bukti sejarah menunjukkan bahwa tarian ini sudah ada di Olehsari sejak tahun 1930. Keberadaan tari seblang menjadi bukti kekayaan budaya Banyuwangi yang patut dilestarikan dan dijaga.
Baca Juga: Cafe di Banyuwangi
Perbedaan Tari Seblang Olehsari dan Tari Seblang Bakungan
Masyarakat Osing sebagai suku asli Kabupaten Banyuwangi mempercayai Seblang merupakan singkatan dari “Sebele Ilang” atau “sialnya hilang”.
Tradisi Seblang berlangsung di dua desa, yaitu Desa Bakungan dan Desa Olehsari, yang sama-sama berada di wilayah Kecamatan Glagah. Di setiap desa ini, dukun setempat secara supranatural memilih para penari Seblang. Pemilihan penari biasanya dilakukan dari keturunan penari Seblang sebelumnya.
Di Desa Olehsari, Seblang ditarikan oleh anak perempuan berusia sekitar 9 tahun yang belum mengalami menstruasi dan merupakan keturunan dari penari Seblang terdahulu. Sementara itu, di Desa Bakungan, tarian Seblang dibawakan oleh wanita tua berusia 50 tahun ke atas atau yang sudah menopause, juga berasal dari garis keturunan penari Seblang sebelumnya.
Waktu pelaksanaan tari seblang olehsari dan bakungan pun berbeda. Seblang Olehsari dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri selama 7 hari berturut-turut. Sedangkan Seblang Bakungan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Adha selama 1 malam saja.
Alat musik yang mengiringi tarian Seblang Bakungan hanyalah satu kendang, satu kempul atau gong dan dua sarong. Sedangkan di desa Olehsari ditambah dengan biola sebagai penambah efek musikal. Selain itu, dari segi busana pun, tari seblang Olehsari dan Bakungan memiliki perbedaan pada Omprok/mahkota sang penari.
Keunikan Tari Seblang Banyuwangi
Ritual Mistis
Tari Seblang bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan bagian dari ritual adat masyarakat Osing Banyuwangi. Tarian ini dipercaya mampu menolak bala, membersihkan desa dari aura negatif, dan mendatangkan kesejahteraan. Unsur mistis terlihat dari prosesi ritualnya yang kental, seperti penari yang dirasuki roh leluhur saat menari.
Penari Khusus
Hanya orang-orang tertentu yang dapat menjadi penari Seblang karena mereka harus melewati seleksi ketat dan diyakini memiliki kemampuan supranatural untuk menjadi perantara roh leluhur.
Biasanya, penari Seblang adalah perempuan yang dihormati di desa dan memiliki garis keturunan langsung dari penari Seblang sebelumnya. Masyarakat percaya bahwa penari ini memiliki peran penting dalam ritual, karena roh leluhur merasuki mereka untuk memandu tarian dan menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat.
Prosesi Tundik
Penari Seblang biasanya membawa gulungan selendang. Gulungan selendang tersebut digunakan untuk mengajak penonton menari. Caranya ialah dengan melemparkan gulungan selendang tersebut ke arah kerumunan penonton.
Orang yang terkena tundik (lemparan selendang) maka harus naik ke panggung dan menari dengan seblang selama beberapa menit. Tundik dipercaya sebagai bentuk pemberkatan. Orang yang dipilih oleh penari Seblang melalui tundik dianggap mendapat berkah atau “tolak bala”.
Nah, itu dia penjelasan mengenai tari seblang yang unik. Jadi bagaimana? Makin tertarik dengan tari seblang? Yuk segera agendakan liburanmu ke Banyuwangi dan saksikan pertunjukan tari seblang secara langsung!