Tour Banyuwangi – Banyuwangi menjadi Kabupaten paling timur Pulau Jawa yang menyimpan ragam potensi wisata. Salah satunya adalah De Djawatan Benculuk. Objek wisata De Djawatan Benculuk sempat menjadi perhatian publik.

Siapa sangka alternatif objek wisata berbasis alam yang baru di Banyuwangi ini, dahulunya merupakan tempat penimbunan kayu jati pada masa penjajahan Belanda. Sehingga seringkali digadang-gadang menjadi tempat yang terkesan magis namun terlihat eksotis. 

Hutan De Djawatan Benculuk berlokasi di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Banten. Sudah tidak asing terdengar jika Hutan De DJawatan Bencuuk dinilai memiliki kemiripan dengan Hutan Fangorn pada film Lord of The Rings. Pasalnya, Hutan De Djawatan memiliki luas kurang lebih 6 hektar dengan rindangnya pepohonan trembesi yang memberikan kesan sejuk dan asri. 

Seringkali Hutan De Djawatan Benculuk menjadi pilihan destinasi untuk gathering bersama dengan keluarga, kerabat dan perusahaan serta tempat untuk foto prewedding bersama pasangan. Penasaran dengan isi Hutan De Djawatan Benculuk? Yuk simak selengkapnya berikut ini.

Pohon Trembesi Raksasa

Credit: lovelybanyuwangi

Pohon trembesi merupakan pohon yang memiliki tajuk lebar, daun majemuk dengan permukaan yang licin serta berbentuk bulat memanjang dengan tepi yang rata. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana pohon trembesi raksasa? Jawabannya hanya ada di Hutan De Djawatan Benculuk, ya!

Daya tarik utama Hutan De Djawatan Benculuk adalah Panorama pohon trembesi raksasa. Penyebutan raksasa ini dikarenakan terdapat kurang lebih  805 pohon yang hidup selama 100 hingga 150 tahun, lho, wow banget kan?! Pohon trembesi raksasa ini juga memiliki keliling 400 sampai dengan 500 sentimeter dengan diameter 1,5 hingga 2 meter, lho. 

Pohon trembesi raksasa seringkali menjadi tempat swa foto yang ikonik ketika wisatawan domestik hingga mancanegara mengunjungi. Untuk mencapai Hutan De Djawatan Benculuk, wisatawan cukup menempuh jarak 31 kilometer atau kurang lebih 1 jam perjalanan dari pusat kota Banyuwangi ke arah selatan. Jam buka dimulai pukul 08.00 – 17.00 WIB dengan tarif tiket yang sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp2.000. 

Menyusuri Hutan dengan ATV

Credit: salsawisata

Selain panorama pohon trembesi, saat ini pengelolaan Hutan De Djawatan Benculuk mengembangkan wahana wisata baru yang menarik yakni ATV. Wisatawan dapat menyusuri jalan setapak di sekitar hutan dengan menggunakan delman atau mengendarai ATV yang disewakan oleh pihak pengelolaan. Penyewaan ATV ini dibandrol mulai dari Rp100.000/jam, namun pengalaman yang didapatkan jauh lebih mahal, lho. Kapan lagi kalo ngga di Hutan De Djawatan Benculuk?

Tak perlu khawatir, pepohonan trembesi di Hutan De Djawatan Benculuk dipelihara secara berkala oleh pihak Perhutani dan Dinas Pariwisata Banyuwangi, lho. Jadi bukan semata-mata hutan yang terlantar, ya! Tentunya sudah aman sekali bagi wisatawan yang ingin mengexplore keindahan Hutan De Djawatan Benculuk. 

Siapa bilang Hutan De Djawatan tidak seindah yang ada di sosial media? Wisatawan dapat membuktikan keindahan alam hutan ini dengan melalui rute yang dapat dilalui oleh ATV. Wisatawan dapat menelisik seluas 4,8 hektar dengan suguhan pepohonan yang rindang, suasana yang tenang karena lokasinya jauh dari hiruk pikuk kota, dan tentunya udara yang dihasilkan sangat sejuk. 

Kedai Kopi Gong Djawatan

Credit: jalanjalan

Hutan De Djawatan tidak hanya menawarkan panorama keindahan alam saja, melainkan dalam pengelolaannya dikembangkan fasilitas pendukung wisata seperti Kedai Kopi Gong Djawatan. Kedai kopi ini mengusung konsep natural minimalis yang berlokasi di dalam kawasan Hutan De Djawatan Benculuk.

Dibalik keindahan pohon trembesi yang mempesona, terdapat tempat primadona untuk ngopi cantik di tengah hutan yang sejuk.Sajian kopi yang ditawarkan di kedai ini, merupakan kopi yang terbuat dari biji kopi pilihan terbaik asli Banyuwangi. Sehingga kopi ini memiliki cita rasa yang khas dan nikmat ketika diseruput.

Selain rasa nikmat, sajian kopi yang dihasilkan juga menyehatkan. Hal ini dipengaruhi dari pengolahan yang masih alami dan menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Kedai kopi ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB menyesuaikan jam buka Hutan De Djawatan Benculuk itu sendiri. 

Paket Wisata di Banyuwangi

Kami Memiliki Paket Wisata Menarik untuk Kunjungan di Banyuwangi