Desa Adat Osing Kemiren

Destinasi Banyuwangi Tiket Masuk Rp25,000 Adventure Level

Deskripsi Singkat Desa Wisata Osing Kemiren

Desa Wisata Osing Kemiren sering juga disebut desa wisata Osing. Desa wisata yang menjadi salah satu tujuan para wisatawan ini memang memiliki khas budaya yang masih sangat terjaga hingga saat ini.

Penduduk di desa ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki adat istiadat dan budaya khas sebagai satu suku, yang di kenal sebagai suku Osing (Using).

Bahkan pemerintah sudah menetapkannya sebagai daerah cagar budaya dan kemudian mengembangkannya sebagai desa wisata seperti saat ini.

Saat kamu memasuki Desa Kemiren ini, kamu akan benar-benar merasakan berada di tempat yang patut dinikmati sebagai satu pengalaman baru.

Bangunan rumah berjajar dan saling berdekatan di kompleks pemukiman yang padat penduduk di sepanjang jalan akan menyambut wisatawan sebelum tiba di tempat rekreasi.

Salah satu budaya yang masih dijalankan dan bisa langsung kamu lihat saat berkunjung ke Desa Wisata Osing atau Kemiren ini adalah dalam hal bercocok tanam.

Masyarakat Kemiren biasanya akan menggelar tradisi selamatan sejak menanam benih, saat padi mulai berisi, hingga panen.

Saat masa panen tiba, petani menggunakan ani-ani diiringi tabuhan angklung dan gendang yang dimainkan di pematang-pematang sawah.

Saat menumbuk padi, para perempuan memainkan tradisi gedhogan, yakni memukul-mukul lesung dan alu sehingga menimbulkan bunyi yang enak didengar.

Dan semua proses itu bisa kamu rasakan jika kamu mengunjungi desa ini saat sedang musim bercocok tanam. Bisa dipastikan liburan ke Desa Wisata Osing atau Kemiren ini akan menjadi sebuah pengalaman baru yang menyenangkan.

 

Sejarah Desa Wisata Osing atau Kemiren

Desa Wisata Osing atau Using berada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah di Kabupaten Banyuwangi. Itulah mengapa desa wisata ini juga dikenal dengan nama Desa Wisata Osing atau Kemiren.

Penduduk di desa ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki adat istiadat dan budaya khas sebagai satu suku, yang dikenal sebagai suku Osing (Using).

Karena hal tersebut, desa ini kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya yang harus dilindungi, dan ditetapkan menjadi desa wisata Osing atau Kemiren pada tahun 1995 oleh Bupati Purnomo Sidik.

Desa Kemiren ditetapkan sebagai Desa Osing yang sekaligus dijadikan cagar budaya untuk melestarikan keosingannya.

Area wisata budaya yang terletak di tengah desa itu menegaskan bahwa desa ini berwajah Osing dan diproyeksikan sebagai cagar budaya Osing.

Banyak keistimewaan yang dimiliki oleh desa ini di antaranya penggunaan bahasa yang khas yaitu bahasa Osing.

Kekhasan kehidupan dan pemukiman penduduk serta adat-istiadat suku Osing menjadi modal utama pemerintah daerah membangun Desa Wisata Osing.

Para ahli sejarah lokal cukup yakin bahwa julukan “Osing” itu diberikan oleh para imigran yang menemukan bahwa kata “tidak” dalam dialek lokal adalah “Osing”, yang berbeda dari kata “ora” dalam bahasa Jawa.

Orang yang sebenarnya Jawa itu kini disebut Osing saja atau juga disebut Jawa Osing.

Ciri Khas Bahasa Osing

Ini memiliki ciri khas yaitu ada sisipan “y” dalam pengucapannya. Seperti contoh berikut ini: madang (makan) dalam bahasa Osing menjadi “madyang”, abang (merah) dalam bahasa Osing menjadi “abyang”.

Masyarakat desa ini masih mempertahankan bentuk rumah sebagai bangunan yang memiliki Keunikan lainnya terdapat pada tradisi masyarakat yang mengeramatkan situs Buyut Cili.

Tiap malam Senin dan malam Jumat warga yang akan membuat hajatan selalu melakukan doa dengan membawa “pecel pitik” atau yang biasa kita kenal dengan sebutan urap-urap ayam bakar di situs Mbah Buyut Cili yang dipercaya sebagai salah seorang leluhurnya.

Setelah ditetapkan menjadi desa wisata kemudian di desa ini juga dibangun anjungan wisata yang terletak di utara desa.

Anjungan yang berdiri di atas lahan 2,5 hektar ini dibangun dengan biaya Rp 4 miliar. Anjungan ini sendiri memiliki konsep yang menyajikan miniature rumah-rumah khas suku Osing.

Tidak hanya itu, anjungan ini juga digunakan untuk mempertontonkan kesenian warga setempat, dan juga sekaligus memamerkan hasil kebudayaan suku Osing di Desa Wisata Osing atau Kemiren ini.

Lokasi Desa Wisata Osing atau Kemiren

Untuk kamu yang berminat mengunjungi desa wisata ini, Desa wisata Osing ini terletak di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Desa wisata Osing ini berlokasi cukup strategis di jalan menuju kemegahan api biru Kawah Ijen yang kekal. Dari Jakarta dan Surabaya, penerbangan kini tersedia untuk tiga rute per hari ke Banyuwangi.

Perjalanan akan memakan waktu sekitar 40 menit berkendara dari Bandara Blimbingsari, dan Anda bisa pergi ke Desa Wisata Osing di Kemiren dengan menyewa mobil dengan pemandu lokal.

Jalan utama menghubungkan desa ini dengan Banyuwangi di timur dan Tamansuruh dengan Taman Kalibendo di ujung baratnya.

 

Harga Tiket Masuk Desa Wisata Osing

Harga tiket masuk untuk bisa menikmati keindahan dan keunikan budaya di desa wisata Osing ini sangatlah terjangkau.

Karena kamu hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp 5.000 untuk bisa masuk ke desa wisata Osing atau Kemiren ini. Sangat terjangkau bukan?

Fasilitas di Desa Wisata Osing Kemiren

Karena desa wisata ini memiliki banyak peminat dan menjadi salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi di Banyuwangi.

Tentunya segala macam fasilitas telah dipersiapkan untuk memberikan kenyamanan pada para pengunjung.

Sarana yang tersedia dan paling penting untuk desa wisata adalah hotel atau penginapan, karena bisa dipastikan bahwa wisatawan datang ke taman wisata Osing atau Kemiren ini tidak cukup hanya sehari.

Minimal kamu harus mengunjunginya dua hari untuk bisa menyaksikan kehidupan tradisi suku Osing secara langsung, dan itulah mengapa penginapan di desa wisata sangatlah penting.

Penginapan yang tersedia di desa wisata Osing atau Kemiren ini dibuat semirip mungkin dengan rumah warga suku asli, ditambah lagi dengan rindangnya pepohonan, menjadikannya terlihat seperti cottage yang terletak di tengah hutan.

Selain terdapat penginapan, di desa wisata ini juga dilengkapi dengan adanya taman rekreasi yang terdiri dari kolam renang, dan taman bermain anak.

Pada bagian sebelah barat desa, kamu juga bisa menemukan area perkebunan durian. Di saat musim panen tiba, pengunjung bisa sekalian makan durian langsung di sini.

Pengunjung juga bisa mencoba kuliner khas suku Osing seperti pecel pitik atau uyah asem di sini, karena di sini juga tersedia tempat makan yang menyuguhkan kuliner khas tersebut.

 

Aktivitas di Desa Wisata Osing

Melihat langsung keseharian penduduk suku Osing

Karena Desa Wisata Osing ini merupakan desa wisata budaya yang masih mempertahankan kekhasan budaya dalam keseharian.

Menyaksikan dan ikut merasakan kegiatan khas budaya Osing yang berlangsung selama mengunjungi Desa wisata Osing atau Kemiren ini adalah merupakan tujuan utama.

Di sini kamu bisa menyaksikan bagaimana keseharian warga desa suku Osing dalam melakukan sebuah ritual dalam bercocok tanam.

Kamu akan disuguhi dengan berbagai macam kegiatan khas suku Osing yang pastinya akan menjadi sebuah pengalaman baru yang menarik dan menyenangkan.

Menikmati pertunjukan Tari Gandrung

Selain bisa melihat langsung keseharian dalam kehidupan khas suku Osing, kamu juga bisa menyaksikan beberapa kebudayaan yang sering ditampilkan di desa wisata ini.

Salah satunya adalah Tari Gandrung. Tarian ini bisa kamu saksikan di dalam sebuah sanggar yang bernama Genjah Arum yang berada di desa wisata Osing atau Kemiren.

Gerakan dari tarian ini begitu mempesona. Tarian ini biasa dibawakan sebagai bentuk rasa syukur dari para warga, setiap panen berlangsung.

Ditampilkan dengan iringan gamelan khas Osing, dengan penari berpasangan perempuan dan laki-laki.

Menyaksikan pertunjukan Barong Osing

Ada satu lagi pertunjukan yang sangat terkenal di Desa Wisata Osing ini, yaitu Barong Osing. Pertunjukan ini sama halnya dengan pertunjukan barongsai yang dimainkan oleh dua orang.

Wujudnya adalah singa bersayap dengan mahkota, terlihat mengerikan dengan mata melotot dan bertaring.

Saat melihat pertunjukan ini, kamu akan merasakan keseruan dan kekaguman dengan acara ritual Barong Ider Bumi yang ditampilkan tersebut.

Jam Operasional Desa Wisata Osing Kemiren

Untuk kamu yang berencana mengunjungi desa wisata Osing ini, bisa mengunjunginya di jam operasional desa wisata ini.

Yaitu mulai pukul 07.00 sampai dengan 20.00 WIB. Desa wisata Osing ini bisa kamu kunjungi di hari apa saja, atau setiap hari.

Desa wisata Osing ini merupakan desa wisata budaya yang memiliki banyak kegiatan khas budaya suku Osing yang menaik dan sayang jika kamu lewatkan saat berkunjung ke desa wisata ini.

Jadi, usahakan saat berkunjung ke desa wisata ini, menginaplah paling tidak dua hari satu malam. Dengan begitu kamu bisa lebih merasakan keseharian masyarakat khas suku Osing dengan lebih dalam.

Berkunjung ke desa wisata Osing ini bisa dipastikan akan menjadi sebuah pengalaman liburan yang baru dan mengasyikan, bahkan menjadi sebuah kenangan yang tidak akan terlupakan.

Jadi, kapan berlibur ke desa wisata Osing ini? Saat berlibur ke Banyuwangi, jangan lupa untuk mampir mengunjungi desa wisata ini ya, dijamin kamu tidak akan menyesal mengunjunginya.

Selamat berlibur.

Paket Wisata di Banyuwangi

Kami Memiliki Paket Wisata Lainnya yang Menarik di Banyuwangi