Candi Ijo

Destinasi Yogyakarta Tiket Masuk Rp20,000 Adventure Level

Deskripsi Candi Ijo

Dari sekian banyak candi yang ada di Yogyakarta, ada satu lagi candi cantik yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Candi Ijo. Candi ini merupakan candi tertinggi yang ada di Yogyakarta.

Candi ini terletak di ketinggial 410 mdpl dan dinyatakan sebagai candi dengan lokasi tertinggi di Yogyakarta. Kompleks Candi ini merupakan kompleks percandian yang berada di atas puncak Bukit Hijau atau Gumuk Ijo.

Situs candi ini berpa lahan berteras-teras yang dikelilingi tebing. Dengan kompleks Candi yang terdiri dari 17 struktur bangunan pada 11 teras berundak.

Di atas teras paling atas terdapat candi induk dan tiga candi pewara allias candi pendamping. Halaman candi dipenuhi rumput yang hijau segar sehingga asyik dijadikan tempat piknik.

Berada di sini kamu akan merasakan suasana yang tenang dan damai. Kamu juga bisa menikmati panorama alam di bawah candi berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam.

Jika cuaca cerah, kamu bisa melihat pesawat yang akan mendarat di Bandara Adisucipto, juga Gunung Merapi dan Merbabu yang berdiri dengan gagah.

Tidak berhenti disitu saja, daya tarik Candi yang lainnya selain bangunan candi yang gagah dan pemandangannya yang indah, dari sini anda dapat berburu sunset atau matahari terbenam.

Candi Ijo saat ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati sunset atau matahari terbenam di Jogja. Tidak sedikit pengunjung yang menyempatkan datang hanya untuk berburu sunset atau matahari terbenam dari Candi Ijo.

 

Sejarah Candi Ijo

Candi ini adalah sebuah candi yang terletak di Bukit Ijo. Nama candi tersebut diambil dari lokasi candi tersebut dibangun.

Candi ini sendiri merupakan candi tertinggi di Jogja dibandingkan dengan candi lainnya di wilayah Yogyakarta, karena bukit ijo ini mempunyai ketinggian sekitar 357,402 m – 395,481 m dpl.

Wilayah Candi ini kalasan masih terletak diantara perbukitan yang sama denga candi lainnya seperti Candi Ratu Boko, Candi Barong dan Candi Banyunibo yang terletak di atas perbukitan kecamatan Prambanan. Menurut perkiraan, Candi ini dibangaun sekitar abad ke-9 Masehi.

Bangunan Candi

Bangunan Candi ini terdiri dari 17 struktur bangunan dan terbagi lagi menjadi 11 teras berundak. Teras pertama merupakan halaman yang akan menuju ke pintu masuk merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Pada teras paling tas terdapat delapan lingga patok, bangunan candi utama dan tiga candi perwara. Dari ke-11 teras ini, yang paling sakral terletak pada teras tertinggi yaitu teras ke-11. Ragam relief yang dapat kita jumpai yang terpahat pada dinding candi menandakan candi ini peninggalan umat Hindu.

Diatas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan atributnya. Kala makara dapat juga dijumpai pada candi penganut Budha yang menunjukkan bahwa candi ini merupakan bentuk akulturasi. Yaitu proses sosial yang timbul apabila terjadi pencampuran dua kebudayaan atau lebih, yang saling bertemu dan saling mempengaruhi dalam hal ini antara kebudayaan Budha dan kebudayaan Hindu.

Wisatawan dapat juga melihat peninggalan lain berupa Lingga-Yoni yang terdapat dalam candi. Lingga Yoni yang terdapat dalam Candi Ijo kalasan ini mempunyai ukuran yang cukup besar dan terbesar di Indonesia.

Lingga Yoni di Candi

Menurut Kepala Unit Candi Ijo, besarnya ukuran Lingga Yoni tersebut menandakan besarnya pemujaan terhadap Dewa Siwa dan Dewi Parwati (istrinya).

Selain mempresentasikan Dewa Siwa dan Dewi Parwati, Lingga-Yoni merupakan gambaran dari sifat lelaki dan perempuan yang bisa bermakna sebagai kesuburan dan awal mula suatu kehidupan di dunia.

Batu Lingga berbentuk bulat silinder yang berdiri diatas Yoni yang berbentuk ceruk yang mempunyai ujung sebagai tempat aliran air. Pahatan berbentuk kepala naga dan kura-kura menopang tempat aliran air dari Yoni.

Besar kemungkinan pemujaan terhadap Dewa Siwa dilaksanakan dengan menuangkan air diatas Lingga hingga mengalir ke Yoni dan aliran air tersebut dianggap sebagai air yang suci.

Setelah mengamati Lingga-Yoni yang menarik, wisatawan bisa meneruskan mengamati arca dan relief lain yang terdapat pada Candi Ijo Jogja.

Terdapat arca nandi atau lembu dimana binatang ini merupakan kendaraan yang dipakai oleh Dewa Siwa.

Sedangkan arca-arca lainnya sseperti arca Agastya, Ganesha dan Durga yang dulunya merupakan hiasan pada tempat-tempat tertentu pada dinding candi, yang sekarang telah disimpan di Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta.

Selanjutnya ada relief yang menggambarkan seorang lelaki dan perempuan yang sedang melayang yang menggambarkan Dewa Siwa dan Dewi Parwati sebagai lambang yang berguna untuk mengusir roh jahat.

Keunikan lain yang dimiliki Candi ini adalah bekas salah satu pondasi candi yang dipahat langsung dari bukit kapur yang tertanam pada tanah.

Berbeda dengan pondasi candi pada umumnya yang tersusun dari batu-batu andesit. Pahatan yang dilakukan di batu kapur ini dapat anda lihat sementara badan bangunannya masih belum tersusun.

Peninggalan lainnya yang menarik adalah ditemukannya dua batu prasasti yang ditemukan di teras ke-8. Prasasti pertama berukuran setinggi 1 meter yang bertuliskan Guywan yang berarti pertapaan.

Sedangkan prasasti yang kedua berukuran lebih kecil setinggi 14 cm dan tebal 9 cm, yang diperkirakan sebuah mantra kutukan yang bertuliskan 16 buah kalimat yang diulang – ulang, yang berbunyi om sarwwawinasa, sarwwawinasa. Kedua prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Lokasi Candi Ijo

Candi ini terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk mencapai Candi ini kamu harus menempuh tanjakan yang cukup terjal, karena itu pastikan kendaraanmu dalam kondisi prima supaya tidak macet di tengah jalan.

Dari arah Yogyakarta kamu bisa menempuh rute Jalan Solo (Jl. Adi Sucipto) – Kalasan – Terminal Prambanan (belok kanan) – Ratu Boko – setelah itu belok kiri dan terus mendaki hingga tiba di kompleks candi.

Tidak ada angkutan umum yang melayani trayek hingga tempat ini, sehingga satu-satunya cara menuju kesini adalah membawa kendaraan sendiri.

Untuk yang datang dari arah Solo bisa menyusuri jalan raya Prambanan – Piyungan. Setelah melewati Istana Ratu Boko silahkan belok ke kiri mengikuti penunjuk arah.

Jalan menuju Candi Ijo berupa tanjakan yang lumayan curam dan bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Candi Ijo terletak tepat di kiri jalan.

 

Harga Tiket Masuk Candi Ijo

Untuk bisa menikmati kemegahan Candi Ijo kamu tidak perlu membayar tiket masuk, atau gratis. Yang perlu kamu lakukan hanyalah membayar biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor.

Fasilitas di Candi Ijo

Berbicara mengenai fasilitas yang ada di sini, Candi Ijo sudah memiliki Pos Penjagaan yang siap memberikan kamu data mengenai Candi Ijo, baik berupa sejarah keberadaan Candi Ijo, proses pemugaran hingga penemuan-penemua yang lainnya.

Selain itu, objek wisata sejarah ini juga sudah dilengkapi oleh mushola, di mana kamu yang beragama muslim tidak perlu lagi susah mencari tempat ibadah.

Di sini juga sudah ada pos satpam, yang siap dengan penjagaannya terhapap kenyamanan pengunjung selama di Candi Ijo ini.

Selain itu toilet di sini juga sudah tersedia, kamu tidak perlu turun dulu jika kamu memerlukan toilet.

Dan saat ini juga sudah tersedia warung yang menjual makanan, yang bisa kamu jadikan alternatif jika kamu merasa lapar.

 

Aktivitas di Candi Ijo

Menikmati Kemegahan Candi

Kompleks Candi Ijo terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi ke dalam 11 teras berundak. Pada teras ke 11 terdapat bangunan candi utama.

Di dalam bilik candi induk terdapat lingga yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewio Parwati. Sedangkan di dinding luarnya terdapat relung-relung untuk menempatkan arca Agastya, Ganesa, dan Durga.

Di depan candi induk terdapat tiga candi perwara yang menghadap ke timur. Selain bangunan candi yang masih utuh ini, di kompleks ini juga terdapat banyak puing-puing bebatuan yang belum selesai disusun ulang.

Menikmati kemegahan candi yang berada di lereng bukit ini akan menjadi hal yang mengasyikkan.

Picnic Party

Kalau kamu berencana ingin mengadakan picnic party, Candi Ijo adalah lokasi yang tempat untuk menyelanggarakan acara tersebut.

Di kompleks Candi Ijo terdapat hamparan tanah lapang berumput hijau yang bisa dijadikan tempat menggelat tikar atau karpet.

Suasananya yang masih sepi dibandingkan dengan Candi Prambanan atau Candi Ratu Boko membuat acara piknikmu lebih nyaman dan tidak terlalu terganggu dengan aktivitas pengunjung lain.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan bonus berupa pemandangan indah yang terhampar jauh hingga ke batas cakrawala.

Lokasinya yang jauh dari jalan besar membuat tempat ini tergolong sepi dan bebas dari hiruk pikuk kendaraan maupun polusi udara.

Jadi jangan ragu untuk segera mengemasi tikarmu, mempersiapkan aneka bekal, lantas piknik ceria di Candi Ijo.

Sunset Seeing

Letaknya yang berada di lereng Perbukitan Batur Agung menjadikan kompleks Candi Ijo ini memiliki pemandangan yang indah.

Dari ketinggian candi kamu bisa menyaksikan panorama alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam.

Pandanganmu pun akan bebas hingga menumbuk batas cakrawala. Saat senja datang, kamu bisa menyaksikan semesta yang meredup perlahan, lantas bulatan mentari menghilang di garis horizon.

Biasanya pada saat senja seperti ini warna langit menjadi begitu semarak. Burung-burung pun akan terbang bergerombol pulang kembali ke sarangnya.

Menikmati senja sembari duduk di hamparan rumput hijau Candi Ijo adalah pilihan yang tepat.

Jam Operasional Candi Ijo

Jika kamu mau datang ke Candi Ijo ini, kamu perlu tahu dulu jam operasionalnya supaya benar-benar bisa menikmati keindahan Candi ini dari dekat.

Candi Ijo ini buka setiap hari mulai dari jam 06.00 WIB hingga 17.30 WIB

 

Kesimpulan

Mengunjungi kawasan wisata Candi Ijo tentu saja akan memberikan pengalaman tersendiri. Apalagi di sini kamu bisa melihat keindahan candi dan juga mengenal sisi sejarah dari kota Jogja, terutama dari bidang seni, budaya dan juga religi serta perkembangan masyarakatnya.

Jika kamu berkunjung ke Candi Ijo disarankan untuk mengunjunginya pada pagi atau sore hari. Karena ketika siang jari cuaca akan sangat panas dan juga terik.

Jarang terdapat pepohonan rindang di sekitar kawasan candi ini. jadi, jika kamu mengunjunginya saat siang hari, jangan lupa membawa topi atau penutup kepala serta kaca mata hitam ya.

Karena cuaca yang terik bisa membuat mu lama-lama merasa pusing.

Dan jika cuaca sedang hujan dengan intensitas tinggi, disarankan untuk tidak ke Candi Ijo ii. Karena akses yang curam dan menanjak, bisa membahayakan mu, terutama kamu yang menggunakan kendaraan roda 2. Sebaiknya tunggu hingga reda dan tidak terlalu licin.

Paket Wisata di Yogyakarta

Kami Memiliki Paket Wisata Lainnya yang Menarik di Yogyakarta