Destinasi Yogyakarta | Tiket Masuk Rp10,000 | Adventure Level |
Destinasi Yogyakarta | Tiket Masuk Rp10,000 | Adventure Level |
Tour Jogja 3 Hari 2 Malam - Yogyakarta memang dikenal dengan tempat wisatanya yang beragam, sehingga wisatawan dapat dengan leluasa memilih destinasi wisata mana yang akan dikunjungi. Salah satu candi yang menjadi bagian dari wisata sejarah adalah Candi Plaosan. Candi yang cantik dan unik karena memiliki karakteristik dan keunikannya tersendiri ini letaknya masih berdekatan dengan Candi Prambanan.
Singkat cerita mengenai Candi Plaosan, candi ini dibuat oleh Rakai Pikatan ang merupakan seorang Raja dari Dinasti Syailendra untuk istinya yang bernama Pramodyawardani.
Uniknya adalah Rakai Pikatan dan Pramodyawardani ini berasal dari dinasti yang berbeda bahkan dari latar belakang agama yang berbeda.
Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra yang Bergama Hindu sedangakan Pramodyawardani dari Dinasti Sanjaya yang Bergama Budha.
Perbedaan itulah yang menjadikan Candi ini sebagai simbol bahwa kekuatan cinta dapat menyatukan perbedaan apapun.
Selain menjadi simbol kekuatan cinta, Candi Plaosan juga menjadi simbol bentuk toleransi antar umat beragama.
Mengunjungi Candi ini akan menjadi perjalanan yang menyenangkan. Selain karena bangunan candinya yang begitu cantik, lokasinya yang berada di tengah areal persawahan juga menjanjikan keindahan eksotis tersendiri.
Pada saat-saat tertentu, kamu bisa menikmati kemegahan candi sembari melihat petani yang membajak sawah atau menyaksikan gerobag sapi yang melintas lengkap dengan bunyi gemerincingnya yang begitu khas.
Berdasarkan catatan sejarah yang ada, Kompleks Candi Plaosan dibangun pada pertengahan abad ke-9. Kompleks candi ini terbagi menjadi dua bagian, yakni Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Kedua candi memiliki teras segi empat yang dikelilingi dinding tempat semedi berbentuh gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan hal tersebut, makanya Candi ini kerap disebut sebagai candi kembar.
Masing-masing kelompok candi memiliki halaman yang cukup luas dan dilapisi rumput hijau. Burung-burung pun kerap hinggap di rerumputan, lantas terbang dan kembali hinggap ke atap candi.
Dari pahatan relief di antara dua candi induk, kamu bisa melihat bagaimana perasaan cinta diintepretasikan.
Relief candi induk sebelah selatan yang menggambarkan laki-laki kono merupakan bentuk kekaguman Pramodyawardani terhadap suaminya.
Sedangkan relief di candi utara yang menggambarkan perempuan dianggap sebagai luapan cinta Rakai Pikatan kepada sang istri.
Permukaan teras di Candi ini sangat halus dan berbeda dengan teras candi lain yang dibangun pada kurun waktu yang sama.
Menurut beberapa ilmuwan, bisa jadi dulu teras tersebut digunakan sebagai vihara tempat beribadah umat Budha.
Hal ini semakin menegaskan bahwa Candi Plaosan selain menjadi bukti cinta, juga menjadi simbol antar umat beragama yang berbeda sudah ada sejak dulu.
Meski sang raja Rakai Pikatan beragama Hindu dia tetap memberikan kebebasan kepada istri dan warganya untuk memeluk keyakinan yang berbeda.
Candi Plaosan bukan hanya menjadi tanda bersatunya dua wangsa besar, Syailendra dan Sanjaya, namun juga menjadi bukti nyata toleransi umat beragama.
Candi Plaosan ini terletak di Jalan Candi Plaosan, Plaosan Lor, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Lokasi candi ini dari segi aksesibilitas memang sudah cukup baik, dengan jalanan yang sangat mudah untuk dilalui, dan terhitung relative dekat dengan Prambanan.
Berada sekitar 24 km dari pusat kota Klaten dan 18 km dari pusat kota Yogyakarta. Sedangkan waktu tempuhnya yaitu sekitar 40 menit dari pusat kota Klaten maupun dari Yogakarta.
Meskipun terletak di tengah persawahan dan ladang warga serta tidak dilalui trayek angkutan umum, akses menuju Candi Plaosan sangat mudah.
Jika kamu melakukan perjalanan dari Yogyakarta, silahkan susuri jalan Jogja – Solo hingga tiba di kawasan Candi Prambanan. Sesampainya di perempatan menuju pintu masuk Candi Prambanan kamu belok ke utara dan ikuti jalan tersebut.
Jika kamu sudah melihat siluet Candi ini di kanan jalan, silahkan kamu belok kanan guna mencapai candi tersebut.
Kalau kamu tidak membawa kendaraan sendiri kamu bisa naik bus kota jurusan Jogja – Solo dan turun di Terminal Prambanan atau Bus Trans Jogja rute 1A/2A dan turun di Halte Prambanan.
Dari tempat tersebut kamu bisa jalan kaki, naik ojek, atau naik andong.
Untuk masuk ke dalam Candi ini dan menikmati sejarahnya, kamu hanya membayar tiket sebesar Rp 5.000.
Ditambah untuk biaya parkir roda dua, sepeda motor ataupun sepeda sebesar Rp 1.000. sedangkan untuk roda empat yaitu Rp 2.000.
Sangat terjangkau bukan, untuk bisa menikmati wisata di Candi nan cantik ini?
Fasilitas yang bisa kamu nikmati di sini tidak jauh berbeda dengan fasilitas umum di berbagai tempat wisata lainnya.
Kamu akan menenukam area parkir yang cukup luas di sini, jadi kamu tidak perlu khawatir jika kamu pergi dengan rombongan yang cukup banyak membawa kendaraan atau membawa kendaraan besar.
Kamu juga tidak perlu khawatir untuk menahan keinginanan pergi ke kamar mandi, karena di sini kamu juga bisa menemukannya dengan mudah.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan beberapa warung yang menjual makanan ringan untuk pengganjal perut jika kamu mulau merasa kelaparan saat sedang berkeliling menikmati suasana dan keindahan Candi Plaosan ini.
Halamannya yang luas dan dipenuhi lapisan rumput hijau membuatmu bisa berlari sesukanya. Kamu bahkan bisa lari-lari kecil di antara reruntuhan bangunan yang ada di kompleks Candi Plaosan Lor.
Akar-akar pohon besar yang membelit beberapa batuan membuat tempat tersebut semakin menarik. Akan lebih asyik lagi jika kamu melakukan temples running alias lari dari candi ke candi.
Mungkin bisa kamu mulai dari Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Sojiwan, dan Candi Plaosan. Lokasinya yang berdekatan serta alamnya yang masih asri akan membuat acara lari-larimu semakin asyik.
Kalau kamu penggila keindahan matahari, maka tak ada salahnya sekali waktu kamu berburu matahari fajar dan senja dari kawasan Candi Plaosan.
Lokasi candi yang berada di tengah sawah dan ladang membuat pandangan matamu cukup bebas dan tidak mendapatkan banyak penghalang.
Kamu memang tidak bisa menikmati momen matahari terbit atau tenggelam dari dalam kompleks candi (kecuali jika kamu lompat pagar ahaha), tapi menikmatinya dari area luar tetap saja mempesona.
Langit yang diguyur warna-warna cantik saat pagi dan sore serta bulatan mentari yang merangkak naik atau tenggelam akan terlihat sangat mempesona.
Siluet Candi Plaosan pun menambah istimewa suasana. Asyiknya lagi, kamu tak perlu merogoh kocek untuk menikmati sunset dan sunrise di kawasan ini.
Meski terletak berdekatan dengan Candi Prambanan, Candi ini terbilang masih belum terlalu dikenal wisatawan sehingga suasanya tidak terlalu ramai.
Tapi justru hal itulah yang menarik. Suasanya yang sepi menjadikan tempat ini asyik digunakan sebagai lokasi photo session.
Banyak pasangan muda-mudi yang menjadikan Plaosan sebagai lokasi pembuatan foto pranikah mereka. Ada juga yang menggunakannya sebagai lokasi pemotretan model, album kenangan, hingga video klip.
Area candi yang cukup luas dan keberadaan tanah lapang berumput hijau menjadi salah satu daya tarik utama.
Jika ingin mendapatkan suasana yang sedikit gloomy kamu bisa beranjak ke Candi Plaosan Lor dimana banyak terdapat reruntuhan dan juga akar pohon yang membelit bebatuan. Dengan sedikit teknik editing, kamu akan mendapatkan suasana kuno dan mistis yang kental.
Candi ini termasuk salah satu candi yang kerap dikunjungi para pesepeda. Jika tertarik, kamu pun bisa melakukan hal yang sama yakni tour de temples.
Kamu bisa memulai perjalananmu di pagi atau sore hari yang cerah dari Kota Jogja. Rute yang bisa kamu ambil adalah menyusuri kawasan Selokan Mataram, lantas masuk ke perkampungan dan area persawahan.
Jalannya yang datar dan penuh dengan pemandangan hijau menyegarkan akan membuat acara bersepedamu semakin seru.
Kamu juga bisa mengunjungi candi-candi lain yang berada dalam satu garis seperti Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Sewu, dan berakhir di Candi Plaosan.
Percayalah, bersepeda mengelilingi candi-candi akan membuatmu mendapatkan pengalaman baru yang seru.
Candi Plaosan buka setiap hari dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Jadi kamu bisa mulai mengunjunginya dan menikmati berwisata di Candi Plaosan selama masih di jam tersebut.
Dari semua penjabaran yang telah di sebutkan, sudah begitu lengkap bukan informasi yang ada mengenai Candi Plaosan ini?
Sebagai penutup, jika kamu ingin merasakan kemeriahan lainnya, datanglah saat festival Candi Kembar digelar.
Karena sejak tahun 2016 lalu, pemerintah Kabupaten Klaten dengan rutin mengadakan Festival Candi Kembar yang berlokasi di Candi Plaosan.
Dalam festival ini, nantinya berbagai tarian dari penjuru nusantara akan ditampilkan di sini, dan menjadi sebuah kemeriahan tersendiri yang bisa kamu nikamti saat berkunjung ke Candi ini.
Jadi, jika kamu berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa sekalian mampir untuk menikmati keindahan di Candi ini ya. Selamat Berilibur.