Tour Dieng – Dieng menyajikan lebih dari sekadar panorama alam yang menawan. Kawasan ini juga menyimpan kekayaan sejarah lewat kompleks candi Hindu kuno peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Dinasti Sanjaya membangun candi-candi ini dengan gaya arsitektur yang unik dan bernilai tinggi, menjadikannya salah satu daya tarik utama bagi wisatawan.
Kalau kamu ingin liburan yang tidak hanya seru tapi juga berisi, Dieng wajib masuk dalam daftar destinasi. Dengan tiket masuk yang ramah di kantong dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan, kamu bisa menikmati wisata sejarah sekaligus alam dalam satu tempat. Yuk, cari tahu tujuh candi ikonik yang bisa kamu jelajahi di sini!
Candi Arjuna

Credit: Suara Merdeka Wongapak
Candi Arjuna menjadi salah satu ikon wisata paling populer di Dieng. Dinasti Sanjaya membangun candi ini pada tahun 731 Saka (808 Masehi), dan Theodorf Van Elf, seorang tentara Belanda, menemukannya kembali dalam kondisi tergenang air. Setelah proses pemeliharaan dilakukan, candi ini kini tampil megah dan menarik banyak wisatawan.
Para pengunjung bisa menyaksikan arsitektur khas Hindu Syiwa saat mengunjungi Candi Arjuna yang berdiri di tengah Kompleks Candi Arjuna. Berbagai komunitas budaya rutin menggelar upacara adat dan festival seperti Dieng Culture Festival di tempat ini. Wisatawan bisa langsung merasakan nuansa sejarah dan budaya saat berkunjung. Karena udara Dieng bisa sangat dingin, kamu sebaiknya memakai jaket agar tetap nyaman selama menikmati acara.
Candi Srikandi

Credit: Dieng Banjarnegara
Candi Srikandi memiliki daya tarik tersendiri karena menjadi satu-satunya candi di Dieng yang memiliki relief Trimurti. Di setiap sisinya, terpahat relief 3 dewa utama dalam agama Hindu: Dewa Brahma di sisi selatan, Dewa Wisnu di sisi utara, dan Dewa Siwa di sisi timur.
Arsitektur Candi Srikandi menunjukkan perkembangan gaya percandian lokal yang unik. Meski ukurannya tidak terlalu besar, candi ini menyimpan nilai sejarah yang tinggi, terutama dalam konteks kepercayaan Hindu pada masa itu.
Candi ini berlokasi di sebelah utara Candi Arjuna, sehingga kamu bisa sekaligus mengunjunginya dalam satu perjalanan. Jangan lupa foto-foto di depan reliefnya, loh, karena sangat ikonik!
Candi Bima

Credit: Kompas[dot]com
Candi Bima menampilkan desain atap yang unik karena memadukan gaya arsitektur India Utara (sikhara) dan India Selatan. Berbeda dari candi lainnya di kawasan Dieng, Candi Bima menjadi yang terbesar dengan ukuran 4,55 x 4,55 meter. Letaknya yang menyendiri di atas bukit, sekitar 900 meter dari Kompleks Candi Arjuna, menciptakan suasana yang tenang dan sejuk bagi para pengunjung.
Para ahli memperkirakan pembangunan Candi Bima terjadi pada abad ke-7 hingga abad ke-8. Candi ini memiliki atap bertingkat dengan relung berbentuk tapal kuda dan arca kudu sebagai ornamen, membuat tampilannya terlihat megah dan khas. Kamu perlu sedikit trekking untuk mencapainya, jadi pastikan memakai alas kaki yang nyaman saat berkunjung ke sana.
Baca Juga: Dieng Culture Festival, Merayakan Keberagaman dan Keindahan Budaya Lokal Yang Mendunia
Candi Gatotkaca

Credit: Detik[dot]com
Candi Gatotkaca sering menjadi tujuan wisatawan yang ingin belajar sejarah sekaligus menikmati pemandangan sekitar yang indah. Lokasinya berada dekat dengan Telaga Balekambang, sehingga kamu bisa mengunjungi 2 tempat sekaligus dalam satu perjalanan.
Candi Puntadewa

Credit: Flickr
Candi Puntadewa berdiri sebagai candi tertinggi dan paling ramping di Kompleks Candi Arjuna. Tangga masuknya yang memiliki pipi candi memberikan kesan elegan dan unik dibandingkan candi lainnya di kawasan tersebut. Meski berukuran kecil, pengunjung tetap bisa masuk ke ruang dalam untuk melihat detail arsitektur candi secara langsung.
Pengelola kompleks memasukkan tiket masuk Candi Puntadewa ke dalam satu paket bersama Candi Arjuna, sehingga pengunjung tidak perlu membayar biaya tambahan. Hal ini tentu membuat kunjungan ke Candi Puntadewa terasa lebih praktis dan ekonomis.
Letak Candi Puntadewa yang berdekatan dengan Candi Arjuna juga memudahkan pengunjung menjelajahi keduanya dalam satu waktu. Wisatawan bisa berjalan kaki sambil menikmati pemandangan dataran tinggi Dieng yang sejuk dan menenangkan.
Candi Sembadra

Credit: KOMPAS[dot]com
Lokasinya masih berada di Kompleks Candi Arjuna, sehingga kamu bisa mengunjunginya dalam satu waktu. Jangan lupa siapkan kamera, karena bentuk candi ini Instagramable banget!
Candi Dwarawati

Credit: Indonesia Kaya
Candi Dwarawati berdiri tenang di ketinggian kawasan Dieng, sedikit terpisah dari kompleks candi lainnya. Suasana di sekitar candi ini terasa lebih sunyi dan damai, cocok untuk kamu yang ingin melepas penat sambil menikmati keindahan alam. Meskipun atap candi sudah runtuh dan bentuk aslinya tak lagi utuh, pemandangan kabut tipis yang sering menyelimuti area ini justru menambah kesan magis dan menenangkan.
Untuk sampai ke lokasi Candi Dwarawati, kamu harus sedikit mendaki jalur yang cukup landai. Meski perlu usaha ekstra, setiap langkah yang kamu ambil akan terbayar lunas dengan keindahan alam dan kesunyian yang menyegarkan. Jalan setapak yang dilalui pun menawarkan lanskap pegunungan yang sayang jika dilewatkan begitu saja.
Kamu bisa mengenal sejarah dan budaya sambil mengelilingi kawasan candi di Dieng, bukan sekadar berwisata. Setiap bangunan candi menyimpan nilai historis dan cerita masa lalu yang menarik untuk kamu telusuri. Panorama alam yang memukau akan menyertai perjalananmu, menciptakan pengalaman menyeluruh yang memadukan edukasi dan eksplorasi.
Kalau kamu ingin menikmati semuanya tanpa ribet, Labiru Tour siap bantu atur perjalananmu. Kami menyediakan paket wisata ke Dieng yang lengkap, mulai dari transportasi, makan, hingga penginapan. Kamu tinggal berangkat dan menikmati setiap momennya. Yuk, cek langsung paketnya di website Labiru Tour sekarang juga!