Tour SoloSelain menawarkan pesona sejarah dan budaya Jawa yang masih kental berdampingan dengan kehidupan masyarakat modern, masyarakat kota Solo masih sangat aktif membudidayakan batik. Kampung-kampung yang memproduksi batik bahkan menjadi kampung wisata oleh pemerintah setempat.

Kampung tersebut adalah Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan, dan Kampung Premulung. Berikut kita rangkumkan informasi-informasi menarik tentang kampung-kampung tersebut.

Kampung Batik Kauman

Mempelajari Batik Lebih Dalam dengan Berkunjung ke Kampung Batik di Solo

Credit: Pemerintah Kota Surakarta

Memiliki arsitektur peninggalan Belanda dan Jawa pada bangunannya membuat Kampung Batik Kauman menjadi wisata yang cukup populer di Solo. Menurut sejarah kampung ini dulunya adalah pemukiman abdi dalem keraton yang mempertahankan tradisi membatik. Oleh sebab itu batik yang terdapat di kampung ini memiliki motif pakem yang khas dengan standar Keraton Kasunanan Surakarta.

Kampung Batik Kauman memiliki perkiraan lebih dari 30 industri batik rumah tangga dan memproduksi batik dengan 3 jenis batik, yaitu motif klasik yang terbuat dengan cara manual, batik cap, dan batik dengan kombinasi klasik dan cap. Jika mengunjungi kampung ini, kamu bisa ikut andil dalam proses membatik secara langsung saat warga setempat sedang membuat batik. Jangan lupa juga untuk berbelanja produk batik serta berfoto ria karena setiap sudut kampung ini sangat instagramable.

Lokasi, Jam Buka, dan Tarif

Mempelajari Batik Lebih Dalam dengan Berkunjung ke Kampung Batik di Solo

Credit: Good News From Indonesia

Kampung Batik Kauman beralamat lengkap di Jl. Trisula III No.1, Kauman, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kamu bisa mengunjungi kampung ini pada pukul 08.00 – 18.00 WIB dengan membayar Rp 5.000 saja.

Kampung Batik Laweyan

Mempelajari Batik Lebih Dalam dengan Berkunjung ke Kampung Batik di Solo

Credit: Tribun Travel

Berbeda dengan Kampung Batik Kauman yang masih memiliki ikatan erat dengan kehidupan Keraton Kasunanan, Kampung Batik Laweyan di Sollahir dan berkembang karena adanya tuntutan untuk produksi batik massal di Surakarta. Wilayah Laweyan menjadi sebagai salah satu daerah industri batik karena ketersediaan sumber dayanya, yaitu sungai dengan air mengalir yang mana cocok untuk tempat memproduksi batik.

Kampung Laweyan umumnya menghasilkan batik yang memiliki tema yang mengusung warna alam yang cerah. Ada kurang lebih 250 motif batik yang dipatenkan di kampung ini, yang paling terkenal adalah motif Tirto Tejo dan Truntum.

Selain menjelajahi keragaman budaya batiknya, kamu juga bisa berkeliling kampung untuk menikmati suasana vintage khas peninggalan kolonial. Bangungan yang ada di Kampung Laweyan juga memiliki daya tarik sendiri karena berarsitektur budaya Jawa, Eropa, Cina, dan Islam yang sangat Instagrammable banget buat cekrek-cekrek!

Baca Juga: Liburan Sambil Belajar Sejarah? Inilah 5 Tempat Bersejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Solo 

Lokasi, Jam Buka, Dan Tarif

Mempelajari Batik Lebih Dalam dengan Berkunjung ke Kampung Batik di Solo

Credit: Rumah123

Kampung Laweyan berlokasi di  Jl. Sidoluhur No.6, Bumi, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Tanpa dipungut biaya, kamu bisa mengunjungi kampung ini pada pukul 08.00 sampai 18.00 WIB. Jika ingin mencoba untuk ikut membatik, biasanya kamu hanya perlu membayar mulai dari harga Rp 30.000 saja.

Kampung Premulung

Mempelajari Batik Lebih Dalam dengan Berkunjung ke Kampung Batik di Solo

Credit: ANTARA Jateng

Tak seperti Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan yang lebih berfokus pada tempat pembuatan batik, Kampung Premulung menjadi kawasan kerajinan alat cap batik. Tak melulu dikerjakan secara manual, penggunaan alat cap batik juga sudah menjadi keunggulan sendiri pada industri batik. Pembuatan alat cap batik bukanlah hal yang mudah, diperlukan tenaga profesional yang memiliki ketelitian ekstra. Maka dari itu para pengrajin alat cap batik di Kampung Premulung kebanyakan sudah sepuh. 

Dalam pembuatannya, alat cap batik menggunakan bahan baku berupa tembaga. Namun, karena harga tembaga yang sering naik dan mulai langka, banyak pengrajin menggunakan pipa tembaga bekas sebagai bahan baku. Tembaga-tembaga ini nantinya akan dibuat lempengan untuk desain corak batik sehingga menghasilkan alat cap batik yang digunakan sebagai produksi batik cap.

Meskipun sekarang pengrajin mulai berkurang, namun Kampung Premulung masih tetap worth it kamu kunjungi saat ingin belajar lebih lanjut tentang pembuatan alat cap batik. Kampung Premulung terletak di Jl. Madubronto, Sondakan, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Itulah tadi 3 tempat yang berhubungan erat dengan industri batik di Solo. Cocok kamu kunjungi bersama keluarga karena tak hanya sebagai tujuan wisata, kamu juga bisa belajar banyak tentang budaya batik. Yuk liburan ke Solo dengan menggunakan jasa Labiru Tour!

Paket Wisata di Solo

Kami Memiliki Paket Wisata Menarik untuk Kunjungan di Solo