Wisata Jakarta Toko merah merupakan sebuah bangunan megah dan bersejarah di Kota Jakarta yang dibangun sejak tahun 1730 oleh seorang petinggi VOC kala itu yakni Gustaaf Willem Baron Van Imhoff. Gedung megah khas zaman kolonial ini juga sekaligus menjadi saksi sejarah yang masih hidup di ibukota.

Toko merah meskipun pernah terbengkalai beberapa tahun sejak 2003, Toko Merah pada tahun 2023 kemarin kembali beroperasi dan dijadikan sebuah cafe sekaligus destinasi wisata yang wajib dikunjungi apabila kamu dan keluarga pergi ke kawasan Kota Tua Jakarta. 

Berikut ini adalah referensi sejarah dan uniknya arsitektur setiap sudut bangunan yang sekaligus bisa kamu jadikan spot foto terbaik untuk kamu dan orang-orang tersayang apabila ingin berkunjung sambil meminum kopi disini.

Fasad Depan Bangunan Berlatar Merah

Credit: Kumparan

Sebelum memasuki bangunan utama, kamu akan melihat arsitektur unik bergaya khas kolonial dengan warna merah mencolok. Warna ini membuat fasad bangunan tampak mencolok dan menjadi latar belakang foto yang sempurna. Kombinasi pintu besar, jendela klasik, dan ornamen khas semakin memperkuat kesan vintage yang ikonik.

Di depan bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 1993 ini, mengalir sebuah kali bernama Kali Besar. Dahulu, kali ini berfungsi sebagai jalur transportasi laut yang mendukung perdagangan rempah di Hindia Belanda. Keberadaannya menambah nilai historis bagi kawasan sekitar Toko Merah.

Berfoto di depan fasad bangunan ini bersama orang-orang tersayang akan menghasilkan gambar yang penuh daya tarik. Warna merah yang mendominasi dinding bangunan tidak hanya memperkuat kesan klasik, tetapi juga diyakini sebagai simbol keberuntungan.

Lorong Utama Bernuansa Antik

Credit: Tagar[dot]id

Saat memasuki gedung ini, kamu akan melihat lorong utama yang sangat luas di dalam Toko Merah. Lorong ini memiliki ciri khas lantai tegel kuno dan dinding dengan jendela besar yang tetap mempertahankan bentuk aslinya tanpa perubahan sedikit pun.

Terdapat dua bagian lorong utama pada bangunan ini. Di masa lampau, sebenarnya dua lorong ini terdapat dinding pembatas yang dimaksudkan untuk memisahkan antara kantor perdagangan dan rumah tinggal dari sang tuan rumah. Namun, saat ini dua bagian lorong utama ini sudah menyatu dan membuat bangunan terlihat tampak lebih luas dari dalam.

Lorong utama ini bisa kamu gunakan untuk berfoto cantik ataupun foto ala-ala kolonial, Cahaya alami yang masuk melalui jendela akan menciptakan efek pencahayaan dramatis untuk hasil foto kamu agar lebih terlihat estetik dan mengesankan.

Baca Juga: Wisata Murah di Kota Tua Jakarta

Tangga Kayu yang Megah

Credit: detik[dot]com

Pemilik asli dari toko merah ini memang sangat memikirkan setiap detail dari bangunan ini. Bahkan tangga kayu klasik yang berada di dalam bangunan ini tidak hanya bersejarah, tetapi juga sangat fotogenik. Detail ukiran kayu dan struktur tangga akan memberikan sentuhan elegan pada setiap foto yang kamu tangkap.

Kamu bisa berfoto di tangga ini loh. Selain terkesan mewah, foto kamu juga akan terlihat lebih estetik loh. Bahkan jika beruntung, konon katanya bagi kamu para pemburu hantu, kamu bisa menangkap penampakan noni belanda yang sedang menunggu di tangga ini.

Jendela Bernuansa Klasik

Credit: Travel kompas[dot]com

Rata-rata semua bangunan peninggalan khas kolonial di Indonesia pasti memiliki pintu dan jendela yang besar. Arsitek merancang bangunan ini dengan tujuan menciptakan pencahayaan yang optimal dan sirkulasi udara yang baik. Desain ini sangat cocok untuk kawasan tropis seperti Indonesia, sehingga bangunan tetap sejuk dan nyaman.

Jendela besar ini juga dapat kamu lihat pada bangunan toko merah. Jendela besar dengan kaca-kaca yang tampak masih mempertahankan bentuk aslinya ini bisa mempesona siapa saja yang melihatnya. Kamu bisa juga nih mengambil foto terbaik mu dengan latar belakang jendela besar ini.

Halaman Belakang Toko Merah

Credit: Travel detik[dot]com

Di masa lampau, halaman belakang Toko Merah memiliki fungsi yang sangat berbeda dari sekarang. Area ini dulunya digunakan sebagai kandang bagi kuda-kuda milik gubernur jenderal VOC. Selain itu, tempat ini juga menjadi kamar bagi para pembantu dan tukang kebun yang bekerja di sekitar bangunan tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, halaman belakang ini mengalami perubahan fungsi. Kini, area tersebut telah dialihfungsikan menjadi lahan parkir serta tempat tinggal bagi warga sekitar. Meski mengalami banyak perubahan, nuansa historis dari bangunan ini tetap terasa dan masih menyimpan banyak cerita masa lalu.

Menariknya, halaman belakang Toko Merah sering kali luput dari perhatian wisatawan. Padahal, area ini menjadi salah satu sudut bangunan yang menarik untuk dikunjungi. Jika tertarik mengunjunginya, Toko Merah berlokasi di Jl. Kali Besar Barat No. 11, Jakarta Barat, dan buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Demikianlah tadi ulasan mengenai Pesona setiap sudut bangunan Toko Merah Jakarta sekaligus bisa jadi spot foto terbaik kamu. Bagaimana? Apakah kamu sudah pernah mengunjungi bangunan era kolonial ini? Jika belum, ayo rencanakan liburanmu ke kawasan kota tua Jakarta bersama Labiru Tour.

Paket Wisata di Jakarta

Kami Memiliki Paket Wisata Menarik untuk Kunjungan di Jakarta