Tradisi Melukat Di Bali – Pulau Dewata Bali, menginspirasi begitu banyak daerah dengan keindahan, kebudayaan, serta ramah tamah. Selalu memiliki sesuatu yang unik untuk di kulik.
Jika kamu pernah berkunjung ke Bali, kamu pasti pernah mendengar dan tidak asing dengan upacara Melukat.
Upacara Melukat, merupakan salah satu tradisi umat Hindu di Bali yang masih dilaksanakan secara turun temurun hingga sekarang.
Dilakukan dengan menggunakan media air untuk membersihkan diri, karena air sendiri merupakan sebuah anugerah, serta mendapatkan penghormatan istimewa dalam kehidupan umat Hindu di Bali.
Kamu bisa menemukan fakta bahwa hampir seluruh ritual umat Hindu di Bali selalu menghadirkan sir sebagai bagian dari prosesinya.
Pengertian Tradisi Melukat Di Bali
Melukat sendiri berasal dari kata Sulukat, dengan “Su” bermakna baik dan “Lukat” yang bermakna penyucian. Secara singkat, Sulukat berarti menyucikan diri untuk memperoleh kebaikan.
Air yang digunakan dalam upacara ini, dianggap mampu membersihkan diri dan pikiran serta menghalau hal-hal negatif.
Dalam upacara ini, air juga dipercaya dapat menghilangkan pengaruh kotor atau klesa yang dapat merusak yang ada dalam diri manusia.
Menyegarkan Jiwa Dan Pikiran Di Tradisi Melukat Di Bali
Ritual upacara Melukat dilakukan di sumber air khusus yang dipercaya memiliki kemurnian. Biasanya Melukat dilakukan di Pura Tirta Empul.
Pura Tirta Empul dipilih karena di tepat ini terdapat air yang berasal dari mata air murni. Tak heran jika setelah melakukan ritual upacara Melukat ini, seseorang akan merasa lebih segar.
Tidak hanya umat Hindu di Bali dan masyarakat lokal saja yang boleh melakukan prosesi ini, kamu yang datang sebagai wisatawan pun diperbolehkan ikut serta.
Saat melakukan ritual ini, kamu wajib menggunakan kamen atau semacam sarung adat khas Bali yang biasa dikenakan oleh umat Hindu di Bali saat bersembahyang di dalam pura.
Tapi, bagi kamu yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk mengikuti upacara Melukat dan juga memasuki area pura.
Untuk pelaksanaannya, tidak ada waktu tertentu untuk melaksanakan upacara Melukat ini. upacara ini bisa dilakukan kapan saja setiap kali diperlukan.
Sarana Membersihkan Dan Mensucikan Diri Dari Hal Negatif
Umat Hindu di Bali percaya bahwa setiap manusia memiliki sifat diri yang kotor. Oleh karena itu, sifat tersebut harus dibersihkan dan dibuang dari dalam diri manusia.
Dengan melaksanakan upacara Melukat, diharapkan segala hal-hal yang bersifat kotor atau negatif, baik secara jasmani maupun rohani, dapat kembali bersih dan suci.
Upacara Melukat dipercaya bisa membersihkan diri manusia dari unsur-unsur negatif seperti mudah marah, dan selalu merasa cemas.
Unsur-unsur yang dianggap dapat mengganggu keseimbangan hidup. Oleh karenanya, perlu melakukan penyucian diri dengan upacara Melukat ini.
Penuh Dengan Unsur-Unsur Ritual Khas Bali
Biasanya, upacara Melukat akan dipimpin oleh seorang pemangku. Dengan sesajian seperti canang sari yang akan disajikan setelah diberikan mantra-mantra.
Orang yang akan melakukan upacara, sebelumnya akan dimantrai terlebih dahulu oleh pemangku. Setelah itu akan disiram dengan air kelapa gading.
Kemudian dilanjutkan dengan membasuh diri di mata air yang diyakini membawa berkah. Proses ini dipercaya dapat membersihkan diri baik dari lahir maupun batin.
Sebagai Sarana Meminta Berkah Kepada Pencipta
Masyarakat Bali percaya bahwa ritual upacara Melukat ini dapat mendatangkan berkah dari Sang Pencipta.
Hal ini dipercaya karena, setelah melakukan ritual upacara Melukat, seseorang akan lebih bersih jiwanya dan mudah mendapatkan keberkahan.
Nah, itu dia ulasan mengenai upacara untuk membersihkan dan menyucikan diri Melukat di Bali. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya saat berkunjung ke Bali liburan nanti?