Wisata Bali – Bagi penggemar seni dan kebudayaan lokal, Bali merupakan pilihan destinasi yang tepat untuk kegiatan wisata seni budaya. Dengan kekayaan nilai-nilai tradisi yang melekat di setiap sudut kotanya, wisatawan dapat menyaksikan keragaman budaya yang menarik.
Tidak hanya pantai dan klub, Bali memiliki segudang wisata seni dan budaya yang mudah dijumpai oleh para turis. Mulai dari seni tari, seni rupa, hingga kearifan lokal yang eksklusif, semua menjadikan tanah ini selalu sarat akan makna budaya yang dalam.
Destinasi wisata seni dan budaya di Bali menyajikan pengalaman dan kegiatan yang berkesan, tentunya tidak kalah dari pantai atau klub modern. Berikut ini rekomendasi wisata seni dan budaya di Bali dari Labiru yang wajib kamu kunjungi.
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana

Credit: Klook
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, atau lebih dikenal dengan singkatan GWK, merupakan salah satu destinasi wisata adat dan budaya yang paling terkenal di Bali. Dengan area seluas 60 hektar, GWK memiliki banyak spot atraksi budaya yang menarik untuk diintip.
Wisatawan dapat menyaksikan keindahan budaya Bali di seluruh GWK lewat tempat-tempat rekreasi. Misalnya, melihat patung Dewa Wisnu di Plaza Wisnu, berbelanja dan kulineran di Street Theater, hingga bersantai di area outdoor seperti Lotus Pond, Taman Indraloka, dan masih banyak lagi.
Daya tarik GWK sendiri terletak pada Patung Dewa Wisnu yang menjulang hingga 121 meter dan pertunjukan Tari Kecak di kawasan Amphitheater yang berlangsung setiap sore.
Museum Puri Lukisan

Tampak Depan Museum Puri Lukisan, Ubud
Bagi penyuka seni rupa, Museum Puri Lukisan ini wajib untuk dikunjungi. Terletak di Jalan Raya Ubud, Museum Puri Lukisan menyimpan karya seni rupa dari seniman-seniman ternama di Bali dan seniman Eropa.
Seni rupa yang tersimpan di museum ini antara lain lukisan modern dan kontemporer, lukisan wayang, dan karya seni ukiran, mulai dari tahun 1930 hingga era modern. Karya-karya seni tersebut dibagi ke dalam 4 bagian museum beserta informasi sejarahnya.
Museum Puri Lukisan merupakan museum tertua di Bali. Wisatawan cukup membayar Rp85.000 untuk tiket masuk dan snack konsumsi.
Neka Art Museum

Credit: Neka Art Museum
Museum Seni Neka menampilkan koleksi lukisan dan barang antik yang kaya akan nilai sejarah. Tim pengelola museum ini juga menerbitkan berbagai buku bertema kebudayaan yang memperkaya literasi seni Indonesia.
Pengunjung dapat menjelajahi galeri yang memamerkan patung, pusaka tradisional, serta dokumentasi foto bersejarah. Setiap ruangan menyuguhkan pengalaman visual yang menggambarkan perjalanan seni dan budaya Nusantara.
Baca Juga: 8 Tempat Terbaik di Bali untuk employee Gathering Seru dan Berkesan
Taman Werdhi Budaya Art Centre

Credit: Tripadvisor
Taman Werdhi Budaya Art Centre berdiri di Denpasar, Ibukota Bali, dan menyajikan pusat festival seni dan budaya yang ramai dikunjungi pelancong. Tempat ini rutin menggelar pagelaran tahunan bertajuk Pesta Kesenian Bali yang menjadi daya tarik utamanya.
Taman Werdhi Budaya, atau kerap dikenal sebagai Bali Art Centre ini difokuskan sebagai pusat pengembangan dan pelestarian seni budaya. Taman Werdhi Budaya terdiri dari 5 area yang berfungsi sebagai museum seni dan teater pertunjukan.
Wisatawan dapat menikmati pemandangan arsitektur khas Bali dan berbagai pagelaran seni yang menarik, mulai dari seni tari, wayang, pameran batik, dan berbagai kerajinan lokal lainnya.
Pura Luhur Uluwatu
Perpaduan antara panorama samudera dan kesenian budaya akan tampak pada Pura Luhur Uluwatu yang berlokasi di Desa Pecatu, Kuta, Bali. Pura kecil yang terletak di ujung tebing batu ini merupakan salah satu situs keagamaan yang penting dan sakral di Bali.
Dari pura ini, wisatawan dapat menyaksikan pemandangan Samudera Hindia dan matahari terbenam di ujung laut. Pura ini juga merupakan tempat pertunjukan Tari Kecak yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi Pura Luhur Uluwatu ini adalah pada sore hari, karena wisatawan dapat menyaksikan pemandangan laut, matahari terbenam, dan pertunjukan Tari Kecak sekaligus.
Desa Penglipuran

Desa Adat Panglipuran (Cr : Google)
Bagi pecinta budaya yang murni dan belum terjamah modernisasi, Desa Penglipuran cocok menjadi tujuan wisata budaya sambil relaksasi. Selain itu, wisatawan bisa menjumpai lingkungan yang bersih dan budaya tradisional yang masih melekat erat di kehidupan masyarakat lokal.
Tak hanya itu, UNESCO pun menobatkan Desa Penglipuran sebagai desa adat terbersih. Warga desa ini mengatur tata wilayahnya secara khusus untuk mendukung kegiatan peribadatan dan aktivitas keagamaan. Mereka pun membagi wilayah desa menjadi tiga bagian utama, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Lebih lanjut, wisatawan bisa menjumpai beragam adat dan kesenian saat menjelajahi desa ini. Mereka akan menyaksikan upacara adat yang sakral, pertunjukan seni tari yang memukau, serta seni rupa topeng yang mencerminkan nilai-nilai lokal.
Desa Tenganan

Credit: Indonesia Travel
Desa Tenganan yang berlokasi di Manggis, Bali ini merupakan situs wisata kuno yang konon melestarikan kebudayaan Bali sejak zaman pra-Majapahit. Berbeda dari wisata budaya lain yang sarat akan nilai-nilai agama Hindu, desa ini justru menyoroti kebudayaan kuno sebelum agama Hindu datang ke tanah ini.
Di Desa Tenganan ini, wisatawan akan menjumpai kesenian dan tradisi lokal yang menarik, seperti upacara Mekare-kare dan kerajinan tenun Gringsing. Wisatawan dapat mencoba untuk mengenakan pakaian adat setempat dan menjelajah desa bersama pemandu.
Wisatawan juga akan menjumpai keunikan yang tidak ditemui di tempat wisata lain di Bali. Contohnya, sistem masyarakat yang menganut endogami atau pernikahan sesama penduduk desa. Hal ini ditujukan untuk menjaga desa agar tidak tercampur dengan budaya luar.
Ingin menjelajah wisata seni dan budaya lainnya di Bali? Bersama Labiru Tour, kini kamu bisa menelusuri keindahan budaya di Bali hanya lewat satu langkah mudah. Kunjungi laman Labiru Tour dan pilih paket tour sesuka hati, lengkap beserta akomodasi dan itinerary. Bali sudah menanti untuk kamu kunjungi.