Tour Malang – “Destinasi wisata kok ke pantai terus?“
Bosan menerima teguran seperti itu dari temanmu? Tandanya kamu perlu eksplor destinasi wisata lain untuk dikunjungi dengan konsep yang lebih menarik.
Kalau kamu gemar travelling, apa kamu pernah mengunjungi Desa Pujon Kidul yang merupakan salah satu desa wisata yang mengusung konsep sustainable tourism.
Desa wisata ini tentu akan memikat hatimu dengan keindahan alamnya, dan akan membuatmu betah berlama-lama untuk berlibur.
Sebelum berkunjung kamu perlu tahu terkait desa wisata ini. Siapkah kamu mengeksplorasi Desa Pujon Kidul bersama kami?
Sejarah Desa Pujon Kidul
Didirikan pada tahun 1685 oleh sepasang suami istri, Raden Joyo dan Den Ajeng Karsinah, desa ini awalnya adalah kawasan hutan Amat Dariman bagian barat yang berada di wilayah Kecamatan Pujon.
Sepasang suami istri ini kehilangan arah dan memutuskan untuk membuka wilayah hutan dan membaginya menjadi dua bagian yaitu sebelah Utara dan Selatan. Dan pembukaan wilayah hutan ini menjadikan awal mulanya desa wisata ini berdiri.
Nama Pujon sendiri berasal dari kata pamujan yang berarti tempat pemujaan. Dan karena berada di wilayah Selatan, maka disebut sebagai Pujon Kidul.
Dulu saat zaman Majapahit, konon dikatakan bahwa kalau ada seorang raja atau anggota keluarga kerajaan sudah purna dari tugasnya dan mendekati masa menghadap Sang Pencipta, maka mereka diarahkan untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa (Sang Hyang Widi Wase). Kemudian mereka bertapa di kawasan Pujon tersebut.
Desa Pujon Kidul ini terbagi menjadi tiga wilayah. Yang pertama adalah Dusun Krajan yang terletak di Pusat Wilayah Desa Pujon Kidul, menjadi pusat keramaian dan pemerintahan desa.
Kontur wilayah Dusun Krajan ini relatif landai dibandingkan dusun lain, sehingga menjadikan desa ini sebagai tempat tujuan mereka yang akan bertandang ke tempat pemujaan, bermukim dan mendirikan rumah di sana hingga membentuk keluarga.
Asal usul penduduk di Dusun Krajan ini adalah dari penduduk Majapahit yang bertujuan mendatangi dan mendekatkan pamujan atau tempat pemujaan.
Yang kedua yaitu Dusun Tulung Rejo. Dusun ini berawal dari nama Kampungan. Dinamakan begitu karena merupakan tempat penampungan.
Saat dibuka pertama kali oleh seseorang yang dipanggil Mbah Rasemun, tempat ini masih berbentuk hutan belantara. Setelahnya, satu persatu mereka yang ingin menepi dari kota yang berada dalam kekuasaan Belanda datang, membuat perkampungan.
Tulung Rejo dikaitkan sebagai nama dusun yang berkaitan erat dengan kisah adanya sungai yang menjadi penyelamat saat tentara Belanda datang, sehingga dinamakan Tulung Rejo.
Yang ketiga yaitu Maron. Dibuka oleh seorang lelaki asal Bangkalan, penduduk setempat memanggilnya dengan nama Mbah Saleh.
Sumber air yang diupayakannya dan lestari hingga kini dinamakan sesuai namanya juga yaitu “Sumber Saleh”.
Dusun ini awalnya hanya dihuni mereka yang berasal dari Madura, bahasa sehari-hari juga menggunakan bahasa Madura. Dan disebut Maron karena dusun ini menjadi kantong perkampungan etnis Madura, yang berdatangan dan membentuk keluarga di sana.
Hingga kini mereka masih menguasai keberadaan kampung maron baik dari bahasa, maupun dari sisi budaya dengan kesenian Sanduk sebagai penanda.
Seiring dengan pergeseran zaman, akulturasi pernikahan dengan orang luar akhirnya membuat desa ini kini tidak lagi dihuni masyarakat etnis Madura saja, karena sudah berbaur dengan suku lain termasuk Jawa, meskipun bahasa dan budaya tetap bernuansa Madura.
Kondisi Geografis Desa Pujon Kidul
Terletak di wilayah Barat Kabupaten Malang, secara geografis Desa Pujon Kidul ini memiliki koordinat 7˚21’-7˚31’ LS dan 110˚10’-111˚40’ BT dengan luas wilayah 330 hektare.
Berada di dataran tinggi dengan ketinggian 1.200 mdpl, desa wisata ini memiliki curah hujan rata-rata sebesar 2.000 mm dan bersuhu udara 25 derajat celcius per harinya.
Jarak desa ini dari ibukota provinsi adalah sebesar 119 km, sedangkan jarak dari kabupaten atau kota adalah sebesar 50 km.
Secara administrasi, Desa Pujon Kidul ini berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Dengan batasan wilayah di bagian Utara dan Timur yaitu Desa Pujon Lor, di bagian Selatan berbatasan langsung dengan hutan, dan di bagian Barat yaitu Desa Sukomulyo.
Baca Juga: 4 Desa Wisata di Indonesia Paling Unik & Anti-Mainstream
Destinasi Wisata di Desa Pujon Kidul
Bukit Nirwana
Kamu bisa berkunjung ke sini jika ingin menikmati sambutan matahari terbit dari ketinggian.
Saat berkunjung ke sini untuk menikmati sunrise, kamu akan mendapatkan pemandangan menakjubkan yaitu semburat jingga yang menyeruak secara perlahan dengan udara yang sejuk.
Kampung Budaya
Kampung budaya merupakan tempat pemukiman warga lokal desa yang disulap menjadi destinasi wisata.
Di kampung ini kamu bisa melakukan banyak kegiatan seperti membuat aneka olahan susu di Pawon Ndeso atau belajar membuat batik tulis, topeng, bermain gamelan, dan belajar tarian tradisional di Rumah Belajar.
Batik tulis yang dibuat di sini merupakan oleh-oleh yang biasa dibawa pulang wisatawan. Dengan motif batik yang paling populer adalah motif capung dan bambu. Kamu bisa membawa pulang batik tulis ini dengan harga mulai Rp350.000,00 sampai dengan Rp800.000,00. Namun harga juga dapat berubah sewaktu-waktu.
Fantasy Land 4D
Fantasy Land 4D menawarkan hamparan taman yang indah, lengkap beserta patung dari tokoh animasi yang menggemaskan.
Banyak spot foto instagramable di sini sehingga kamu dapat menangkap banyak foto dan berswafoto.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa menonton bioskop 4D di taman ini.
The Roudh 78
Destinasi ini menawarkan petualangan seru bagi kamu yang suka berkegiatan outdoor.
Di sini kamu bisa bermain paintball, bermain permainan berjalan di atas air dari dalam bola raksasa, bermain ATV, sampai mengendarai motor trail.
Selain itu di The Roudh 78 juga menyediakan wahana kolam renang dan berkeliling naik kuda.
Cafe Sawah
Setelah puas berkeliling Desa Pujon Kidul, kamu dapat mengembalikan energi yang terkuras dengan mampir ke Cafe Sawah.
Di cafe ini menawarkan pemandangan asri dengan latar sawah hijau serta gazebo yang dapat kamu pilih untuk mengistirahatkan tubuh setelah lelah berkeliling. Selain itu banyak spot foto instagramable di sini jadi cocok untuk kamu yang senang berswafoto.
Di cafe ini, penyajian makanannya dengan sistem prasmanan.
Nah, selesai sudah eksplorasi kita tentang Desa Pujon Kidul. Jadi, apakah kamu tertarik untuk datang berkunjung?
Baca Juga: Cari Destinasi Baru? Jelajahi 5 Desa Wisata di Bali yang Unik Ini