Desa Wisata di Indonesia – Negeri ini memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam dan masing-masing memiliki daya tariknya sendiri. Salah satu daya tarik paling unik di Indonesia adalah keragaman budaya dan adat istiadat daerahnya.

Beberapa daerah memiliki kesamaan dengan ciri khas yang berbeda. Namun, beberapa daerah memiliki keunikan yang bahkan tidak akan kamu temukan di desa lain bahkan di luar negeri.

Bagi kamu yang gemar berpetualang dan berwisata sejarah, maka sayang sekali jika kamu belum pernah menginjakkan kaki dan menikmati suasana desa – desa wisata paling unik di nusantara ini. Di mana saja desa itu? Mari kita bahas satu per satu.

 

Credit: STIKI Indonesia

Desa Penglipuran, Bali

Desa wisata di Indonesia paling unik yang pertama adalah Desa Penglipuran yang terletak di Pulau Dewata atau Bali. Pulau ini dikenal sebagai destinasi lokal paling populer yang popularitasnya sudah tidak main-main di kancah global. Daya tariknya yang unik tidak akan kamu dapatkan di desa manapun di dunia.

Bukan saja karena keindahan alam bahari dan air terjunnya saja, namun juga daya tarik dari budaya dan adat istiadat Bali yang hingga saat ini masih sangat terjaga di masyarakat, mulai dari bangunan-bangunan pura hingga setiap sisi kehidupan masyarakatnya.

Desa Penglipuran adalah salah satu desa wisata terbaik di pulau ini. Menariknya, kawasan ini juga mendapat penghargaan kalpataru dan dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia. Tidak seperti desa lain pada umumnya di Indonesia, setiap sudut desa ini khas dengan suasana klasik Bali.

 

Desa Adat Wae Rebo

Credit: Authentic Indonesia

Desa Wae Rebo, Flores

Desa wisata paling unik di Indonesia berikutnya adalah Wae Rebo. Popularitas desa ini sudah terkenal sejak lama tidak hanya di kalangan wisatawan lokal saja, namun hingga wisatawan asing. Terdapat 7 rumah yang berbentuk mengerucut yang sangat unik.

Suasana di lokasi ini seakan membawamu ke masa lalu. Bagi kamu yang menyukai aktivitas berpetualang di alam, maka tujuan wisata ini menjadi salah satu yang terbaik untuk masuk dalam destinasi prioritasmu. Untuk sampai ke desa ini, kamu harus mempersiapkan fisik yang cukup prima.

Pasalnya kamu harus berjalan kaki menuju kawasan perbukitan dengan rute yang cukup panjang sekitar 9 meter. Sebenarnya, jarak dari titik trekking hingga sampai ke lokasi hanya 5 kilometer saja. Namun, karena mengikuti rute maka perjalanan menjadi lebih panjang namun cukup aman untuk ditempuh.

 

Credit: Pegipegi

Desa Kete Kesu, Sulawesi Selatan

Desa wisata berikutnya terletak di Sulawesi Selatan, tepatnya di Tana Toraja. Desa ini bernama Kete Kesu, sebuah desa dengan budaya dan adat istiadat kuno yang masih terjaga hingga saat ini. Terdapat rumah – rumah khas Tana Toraja berbahan bambu dengan atap menjulang tinggi.

Selain itu ada pula ornamen wajib berupa tanduk kerbau di depan rumah. Kerbau menjadi binatang yang sangat disakralkan oleh suku ini karena dipercaya sebagai kekuatan dan wahana arwah untuk mencapai nirwana. Hal ini juga erat dikaitkan dengan berbagai upacaya adat hingga pemakaman.

Saat berada di desa ini, kamu seakan sedang berada di masa masyarakat purba masih ada. Pasalnya, tidak hanya suasana perumahan tongkonan, terdapat kuburan kuno, tengkorak, hingga tulang belulang manusia yang kamu temukan di area pekarangan belakang desa ini.

Uniknya, makam batu tersebut menggantung di tebing. Ada juga beberapa makam yang sengaja dilindungi dengan jeruji untuk mencegah pencurian dari pihak yang tidak bertanggungj awab.

 

Credit: INAnews

Desa Baduy, Banten

Siapa yang tidak mengenal nama Baduy? Sebuah suku di Provinsi Banten yang hingga saat ini masih mempertahankan banyak budaya dan adat istiadat lama. Terdapat sebuah desa bernama Desa Baduy yang dihuni oleh dua jenis suku yang masih satu rumpun, yaitu suku Baduy luar dan suku Baduy dalam.

Untuk sampai ke desa ini, kamu harus berjalan kaki menyusuri hutan dari Desa Ciboleger dalam waktu kurang lebih 5 jam lamanya. Tenang, usahamu akan terbayar seketika sampai di Desa Baduy. Terdapat rumah pedesaat khas dengan arsitektur yang menggunakan bambu dengan atap berbahan dedaunan kering.

Uniknya, sebagian besar rumah yang ada di desa ini menghadap ke arah selatan sesuai dengan kepercayaan mengenai arah rumah. Masyarakat Baduy memiliki cara berpakaian yang khas berupa setelah putih dan menggunakan ikat kepala.

 

Baca Juga:
Cari Destinasi Baru? Jelajahi 5 Desa Wisata di Bali yang Unik Ini
Wisata Labuan Bajo Kelas Dunia, 2023 Menjadi Destinasi Super Premium

Paket Wisata di Bali

Kami Memiliki Paket Wisata Menarik untuk Kunjungan di Bali