Jembatan Kaca Bali – Pulau Dewata adalah destinasi wisata terpopuler di Indonesia maupun di luar negeri. Keunikan budaya, kekayaan sejarah, kerapian tata kota, kebersihan desa, keindahan pantai hingga gunung, perpaduan sempurna antara budaya tradisional dan trend international-modern.
Tidak heran jika Bali memiliki daya tarik tersendiri yang menjadi magnet kuat terhadap wisatawan lokal maupun global. Sebagai kota wisata nomer 1 di Indonesia, Bali terus mengembangkan keunggulan sektor pariwisatanya dengan membuka destinasi-destinasi wisata baru yang spektakuler.
Diikuti oleh pengembangan sektor pendukung lainnya seperti perhotelan dan F&B (Food and Beverage). Bahkan, pemerintah menetapkan sebuah sebutan “10 Bali Baru” untuk mengangkat 10 kota wisata lain di Indonesia yang akan arah pengembangan sektor pariwisata sebagai destinasi prioritas utama.
Harapannya, kesepuluh kota tersebut dapat menyamai bahkan melampaui popularitas Bali sebagai tujuan wisata global di masa depan. Tentu, popularitas Bali di kancah internasional bukan sesuatu yang bisa diperdebatkan apalagi dibantah.
Wisata Baru Bali Viral
Kamu mungkin tidak asing dengan wisata jembatan kaca terpanjang dan tertinggi di dunia pada awal pembukaannya di China. Jembatan tersebut bernama Zhangjiajie Glass Bridge. Jembatan ini dibangun dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yang khusus mendatangkan tenaga ahli dari China.
Bali Glass Bridge juga diklaim sebagai jembatan kaca terpanjang pertama di Asia Tenggara. Jembatan kaca ini dikenal dengan nama Glass Bridge. Wahana pacu adrenalin ini membentang sejauh 188 meter dengan lebar 2,2 meter dan ketinggian 66 meter di atas permukaan Sungai Petanu. Daya tampung aman jembatan ini dapat menahan beban oleh 500 hingga 800 orang dewasa.
Menariknya, di sekitaran area wisata sudah ada banyak wisata yang lebih dulu menjadi tujuan wisata para wisatawan yang datang ke daerah ini. Contohnya seperti Air Terjun Tegenungan, penangkaran penyu, penglukhatan Siwa Buddha, Pantai Saba, dan Pusat Oleh-Oleh Krisna.
Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka Glass Bridge Bali
Destinasi wisata baru ini terletak di atas Sungai Petanu, Gianyar, Bali, yang menghubungkan dua daerah, yaitu Banjar Tegenungan di Desa Kemenuh (Sukawati) dan Banjar Belangsinga di Desa Saba (Blahbatuh).
Memakan waktu tempuh sekitar 40-50 menit dari Kota Denpasar jika menggunakan sepeda motor. Untuk memasuki kawasan wisata ini, pengunjung dapat masuk melalui pintu timur di Belangsinga atau pintu barat di Tegenungan yang juga sebagai akses kendaraan besar.
Kamu perlu merogoh kocek sebesar Rp 75.000,- untuk anak-anak dan Rp 150.000,- untuk orang dewasa. Sedangkan, untuk wisatawan asing perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 125.000,- untuk anak-anak dan Rp 250.000,- untuk orang dewasa. Tiket sudah termasuk welcoming drink berupa es teh yang bisa kamu tukarkan di mini bar-nya, loh.
Glass Bridge buka pada pukul 08.00 – 18.00 WITA. Kedepannya, diperkirakan akan memperpanjang jam operasional wisata. Menurut rencana, akan ada banyak pengembangan dan pembangunan wisata malam untuk mendukung wisata utama ini.
Daya Tarik Glass Bridge Bali
Wisata ini memang masih terbilang baru sehingga untuk kelengkapan fasilitas pun masih berjalan atau dalam proses pembangunan dan perencanaan. Meski belum lama diresmikan, wisata ini langsung menarik minat banyak wisatawan untuk turut merasakan sensasi menyeberang di atas kaca transparant dari ketinggian.
Kamu dapat menikmati suasana sunrise maupun sunset yang eksotik dari atas Sungai Petanu dengan panorama alam dan Air Terjun Tegenungan dari kejauhan. Sungguh landscape yang tidak dapat kamu lewatkan. Asyik untuk sekadar menikmati suasana, wahana pacu adrenalin, atau sekedar sebagai tempat berswafoto.
Ketika menyeberang menyeberangi jembatan kaca ini, kamu harus menggunakan shoes protector yang akan kamu dapatkan dari pengelola. Uniknya, ketika kamu menginjak atau melangkahkan kaki, ada efek kaca pecah yang siap-siap membuat jantungmu berdegub kencang. Namun, kamu tidak perlu takut berkepanjangan, hanya efek kok.
Warga pun mengaku bahwa kehadiran wisata ini berdampak positif terhadap perekonomian warga sekitar dan optimis akan membangun banyak wisata pendukung dan ekonomi kreatif di sekitarnya, misalnya seperti cafe, restoran, villa, dan masih banyak lagi.
Beberapa tahun ini, wisata jembatan kaca memang sedang banyak digandrungi wisatawan. Hal ini terjadi sejak viralnya wisata jembatan kaca gantung sepanjang setengah kilo meter di China beberapa tahun yang lalu. Saat ini, banyak objek wisata serupa seperti teras kaca untuk sekedar spot foto.
Namun, di berbagai negara pun tidak banyak yang berani mengambil resiko besar dengan biaya bangun yang tinggi pula untuk membangun jenis proyek serupa. Di Asia Tenggara, terutama Indonesia, Bali menjadi yang pertama membangun jembatan kaca sepanjang hampir 200 meter ini.
Jembatan Kaca di Indonesia
Tidak hanya di Bali, loh. Jembatan kaca di kawasan KSPN Bromo-Tengger-Semeru pun sedang dalam tahap merampungkan pembangunan infrastruktur pendukung.menunjang wisata utama Jembatan Kaca Seruni Point.
Meskipun sama-sama jembatan kaca, keduanya akan memberikanmu sensari yang berbeda. Pasalnya, jika Bali menawarkanmu panorama alam, sungai dan air terjun. Kalau Bromo akan menyuguhkanmu megahnya landscape 3 gunung di Jawa Timur, lautan pasir, dan lembah dan perbukitan yang mengelilingi hamparan padang savana.
Kemanapun kamu pergi, alam Indonesia akan selalu memberikanmu kesan dan pengalaman yang sama sekali berbeda. Tidak ada salahnya kamu menjadwalkan waktu untuk berlibur ke kedua wisata ini. Namun, kamu masih perlu bersabar untuk menunggu peresmian Jembatan Kaca di Bromo akhir atau awal tahun ini. Jadi, yuk agendakan liburanmu ke Bali terlebih dahulu.
Baca Juga:
Keren! Destinasi Wisata Baru Jembatan Kaca Bromo, Pertama Milik Indonesia
Cocok Untuk Party, 5 Beach Club Populer di Bali ini Siap Memanjakanmu!