Paket Wisata Solo – Solo, yang dikenal juga dengan nama Surakarta, merupakan salah satu kota yang memiliki banyak destinasi wisata yang menjadi favorit para wisatawan. Terletak di provinsi Jawa Tengah, Solo merupakan kota yang kaya akan sejarah dan ragam budayanya.
Keberagaman budaya di Solo tercermin dalam berbagai bangunan bersejarah, pasar tradisional, serta perayaan-perayaan adat yang masih lestari hingga kini. Namun, salah satu cara terbaik untuk menggali lebih dalam kekayaan budaya dan sejarah kota ini adalah dengan mengunjungi museumnya.
Museum-museum di Solo tidak hanya menyajikan koleksi artefak yang berharga, tetapi juga menawarkan pengetahuan mendalam tentang sejarah, seni, dan kehidupan masyarakat Solo dari masa ke masa.
Dengan mengunjungi museum, kita ikut serta dalam usaha untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini. Yuk, simak artikel berikut untuk mengetahui museum apa saja yang ada di Kota Solo!
Museum Keris Nusantara
Museum Keris Nusantara dibangun pada sejak tahun 2013, hingga resmi dibuka untuk umum pada tanggal 9 Agustus 2017. Lokasi dari museum ini, yaitu di Jalan Bhayangkara No.2, Sriwedari, Laweyan, Surakarta.
Bangunan Museum Keris ini memiliki bentuk trapesium dengan tinggi 4 lantai. Koleksi dari museum ini didominasi oleh koleksi keris, tepatnya ada 409 koleksi keris dengan berbagai jenis dan ukuran. Selain itu, ada juga tombak dan benda-benda pusaka bersejarah lainnya.
Jam operasional dari Museum Keris Nusantara berbeda-beda tergantung harinya. Museum akan buka pada pukul 08.30 – 15.00 WIB pada hari Selasa – Kamis, pukul 08.30 – 11.30 WIB pada hari Jumat, serta pukul 08.30 – 15.00 WIB pada pukul Sabtu & Minggu.
Harga tiket masuk ke museum ini juga bisa dibilang cukup terjangkau, yaitu untuk wisatawan lokal membayar sebesar Rp7.500 pada weekdays dan Rp10.000 pada weekend. Sedangkan untuk wisatawan asing yaitu sebesar Rp15.000 pada weekdays dan Rp20.000 pada weekend.
Baca juga: 5 Tradisi Budaya di Solo yang Masih Eksis Hingga Sekarang
Museum Radya Pustaka
Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV mendirikan Museum Radya Pustaka pada 18 Oktober 1890, menjadikannya museum tertua di Indonesia. Museum ini menyimpan berbagai arsip kuno, artefak, dan benda-benda koleksi Keraton Kasunanan Surakarta.
Museum ini awalnya bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk belajar dan membaca buku-buku, seperti Serat Jawa dan buku berbahasa Belanda. Saat ini, Museum Radya Pustaka memiliki 400 koleksi buku jawa kuno yang merupakan naskah hasil tulis tangan.
Museum ini terletak di Jalan Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Laweyan, Surakarta. Memiliki gaya arsitektur bangunan yang klasik, bangunan ini dulunya merupakan kediaman seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar.
Untuk memasuki museum ini, kamu tidak perlu membayar biaya masuk alias gratis. Pengunjung hanya perlu mengisi buku tamu di loket depan yang dijaga oleh petugas. Kamu bisa mengunjungi museum ini pada pukul 09.00 – 15.00 WIB di hari Selasa – Minggu.
Baca juga: 7 Kuliner Legendaris di Kota Solo yang Wajib Kamu Cicipi!
Monumen Pers Nasional
Berada di kawasan keraton terdapat Museum Keraton Surakarta yang menyimpan berbagai koleksi barang peninggalan zaman Kasunanan Surakarta. Museum ini memiliki gaya arsitektur berupa perpaduan antara gaya Eropa dan etnik Jawa yang kental pada setiap sudut ruangannya.
Totalnya ada sekitar 13 ruang dengan jenis koleksi yang berbeda. Benda koleksi yang ada di museum ini antara lain, yaitu senjata kuno, kereta kencana, arca, diorama kebudayaan masyarakat Solo, alat kesenian, dan benda peninggalan raja-raja terdahulu.
Harga tiket masuk museum ini cukup terjangkau, yaitu seharga Rp10.000 per orang untuk rombongan. Sedangkan untuk perseorangan dipatok harga Rp15.000 per orang, dan Rp20.000 per orang untuk wisatawan asing.
Adapun jam operasional dari Museum Keraton Surakarta yaitu buka pada hari Senin-Kamis pukul 09.00 – 14.00 WIB dan pada hari Sabtu & Minggu pukul 09.00 – 16.00 WIB. Bagi pengunjung yang membawa rombongan sebaiknya melakukan reservasi terlebih dahulu melalui telepon.