Wisata Dieng Dataran Tinggi Dieng  merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Jawa Tengah. Terkenal memiliki keindahan wisata alam pegunungan yang megah dan indah. Terletak di Wonosobo, suasana alamnya yang sejuk dan berkabut akan mengingatkanmu dengan salah satu destinasi wisata terpopuler di Jawa Timur, Bromo.

Meski memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda, namun suasana sejuknya sangat segar dan tenang. Dieng tidak seluas dan seramai wisatawan di Bromo. Namun, banyak wisata alam menarik yang masih sangat alami untuk kamu kunjungi. Kamu dapat berkeliling wisata Dieng menggunakan kendaraan pribadi.

Pastikan kendaraan kamu dalam kondisi prima karena akses atau jalur menuju destinasi ini dari Wonosobo cukup berat karena melewati banyak perbukitan dengan tanjakan yang tajam dan panjang. Sepanjang jalan kamu akan menyaksikan pemandangan alam yang spektakuler. Kamu juga akan melewati rest area dengan pemandangan yang tidak biasa.

 

Credit: PortalJogja

Bukit Sikunir

Bukit ini terkenal dengan keindahan matahari terbitnya. Bahkan, mendapat julukan golder sunrise karena warna kuning keemasan dari cahaya matahari ketika terbit pada pagi hari. Daya tariknya tidak hanya itu. Bukit ini juga terkenal dengan panorama pegunungan dimana kamu dapat melihat pemandangan enam gunung sekaligus meliputi Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi.

Jika ingin menikmati pemandangan ala puncak gunung tapi tidak terbiasa mendaki gunung, kamu bisa mulai dari bukit ini. Pasalnya, meski kamu harus menaiki ratusan anak tangga, jalur ini sangat ramah bagi pendaki pemula. Kamu hanya perlu waktu 30-45 menit saja untuk sampai ke puncak yang mana banyak tempat istirahat yang bisa kamu singgahi ketika lelah di perjalanan.

 

Credit: Blilbi

Gunung Prau 

Kamu tentu tidak asing dengan Gunung Prau. Gunung dengan ketinggian sekitar 2.590 mdpl ini terletak di Dieng. Gunung ini terbilang ramah pemula karena tidak terlalu tinggi dan memiliki jalur yang tidak terlalu ekstrem. Untuk mencapai puncak, kamu akan menempuh pendakian sekitar 3-4 jam dengan kecepatan normal.

Tenang, sesampainya di puncak, usahamu tidak hanya akan terbayar dengan suasana pendakian yang menyenangkan. Namun, kamu juga akan melihat indahnya pemandangan lima gunung sekaligus di satu titik, meliputi Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu.

 

Credit: TravelKompas

Candi Arjuna

Candi yang memiliki luas mencapai satu hektar ini merupakan ikon wisata Dieng. Kawasan ini juga memiliki kompleks candi terluas yang ada di Dataran Dieng. Tempat ini sangat cocok sebagai destinasi atau tujuan wisata keluarga. Tidak butuh usaha yang banyak untuk mencapai tempat ini. Kompleks ini memiliki lima bangunan candi, yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Semar, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.

Panorama dalam kawasan candi ini juga menarik karena memiliki landscape perbukitan hijau dan pohon cemara yang menghiasi area candi dengan sangat tertata. Pengelola candi juga menyediakan fasilitas yang memadai untuk wisatawan, seperti pusat informasi, mushola, kamar mandi, tempat perstirahatan, tempat parkir dan warung makanan yang bisa kamu singgahi saat sudah lelah berkeliling area candi.

 

Credit: TribunWiki

Batu Pandang Ratapan Angin

Tempat ini selalu menjadi salah satu tujuan utama dengan landscape Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang kelilingi oleh pemandangan hijau dari ketinggian sekitar 2.100 mdpl, jauh lebih tinggi daripada kedua telaga. Tempat yang sangat tepat untuk menyaksikan keindahan kedua danau paling terkenal di Dieng.

Spot foto paling favorit di tempat ini adalah sebuah batu raksasa yang berada di ketinggian di mana kamu dapat menyaksikan pemandangan danau secara menyeluruh. Tapi, kamu harus tetap berhati-hati karena batu ini tidak memiliki pagar pengaman sama sekali. Menariknya, kamu dapat melihat dengan sangat jelas landsscape kedua telaga yang bersebelahan namun memiliki perbedaan warna air yang cukup kontras berwarna hijau.

 

Credit: Turisian

Kawah Dieng

Terdapat dua objek wisata kawah yang dapat menjadi pilihanmu. Keduanya memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang berbeda. 

Kawah Sikidang

Kawah ini merupakan objek wisata unggulan yang juga menjadi tujuan wisata utama oleh wisatawan saat berlibur ke tempat ini. Tempat ini merupakan kawah gunung berapi, namun tidak berbahaya untuk wisatawan selama masih menjaga jarak aman dari kawah. Pengelola kawah pun membuat pagar pembatas untuk keamanan pengunjung.

Ketika memasuk area wisata, terdapat banyak bebatuan dan beberapa tempat beristirahat. Ada pula jembatan kayu panjang estetik yang membentang membelah kawasan wisata ini sebagai akses utama ke kawah utama. Kawah utama di tempat ini disebut kawah telur rebus yang mengeluarkan asap putih dengan bau belerang yang menyengat.

Jika kamu datang sendiri atau ingin berswafoto dengan teman travelingmu tapi repot, kamu bisa loh menyewa jasa foto di tempat ini. Fotografer di tempat ini biasanya akan mengarahkan gaya dan spot-spot terbaik untuk menjadi latar fotomu. Harganya pun terjangkau. Saat hujan pun kamu dapat membeli mantol atau menyewa payung di jalur masuk utama.

Kawah Candradimuka

Kamu mungkin lebih asing dengan nama objek wisata ini dibandingkan dengan Kawah Sikidang. Meski tidak seterkenal Kawah Sikidang, objek wisata ini memiliki keunikan tersendiri yang patut kamu kunjungi. 

Kawah ini berasal dari retakan tanah yang menghasilkan gas belerang cukup pekat namun masih tergolong aman. Uniknya, memiliki warna yang berubah-rubah, terkadang berwarna putih, terkadang hijau, terkadang bisa menjadi abu-abu. 

Kawah Candradimuka kerap kali dikaitkan dengan kisah pewayangan Gatotkaca. Legenda masyarakat mempercayai bahwa Raden Arjuna menceburkan Gatotkaca ke kawah ini untuk melepas tali pusarnya. Itulah mengapa Gatotkaca memiliki kesaktian yang luar biasa.

 

Credit: Idntrip

Museum Kailasa

Dataran tinggi dieng tidak memiliki objek wisata alam yang indah. Kamu juga bisa belajar sejarah di Museum Kailasa yang menyimpan koleksi berbagai peninggalan purbakala dari waktu ke waktu. Museum ini berdiri pada tahun 1984. Kamu akan mendapatkan banyak informasi mengenai terbentuknya dataran tinggi Dieng.

 

Credit: Traverse

Sumur Jalatunda

Banyak yang mempercayai bahwa Sumur Jalatunda merupakan salah satu gerbang menuju kerajaan di Pantai Selatan. Dulunya, sumur ini merupakan kepundan yang terbentuk dari letusan gunung merapi yang mendingin sehingga membentuk sumur dengan 100 meter kedalamannya. Tidakkah membuatmu penasaran untuk berkunjung ke tempat ini?

 

Credit: TravelKompas

Telaga Dieng

Kamu dapat menyebut desa ini sebagai surga seribu telaga. Pasalnya, dari sekian banyak keindahan alam Dieng, sebagian besar kamu akan mendengar nama telaga. Namun, telaga ini juga memiliki berbagai keunikan tersendiri dengan suasana dan sensasi yang berbeda-beda. 

Telaga Warna

Kamu pasti sudah tidak asing dengan nama Telaga Warna yang telah lama menjadi salah satu ikon wisata Dieng. Telaga ini memiliki keunikan warna airnya dapat berubah-ubah saat terkena pantulan sinar matahari. Perubahan warna pada air telaga ini terjadi karena tingginya kandungan belerang.

Telaga ini berada di ketinggian 2000 mldp yang dikeliling oleh pemandangan alam hijuan dan panorama Gunung Prau. Datanglah pada pagi hari jika ingin menikmati keindahan panorama di tempat ini dengan lebih jelas. Pasalnya, pada siang menjelang sore hari biasanya akan tertutup kabut tebal.

Telaga Pengilon

Selain Telaga Warna, telaga yang paling terkenal lainnya adalah Telaga Pengilon. Letaknya bersebelahan hanya terpisah oleh daratan kecil yang jika musim penghujan tiba, daratan pemisah tersebut akan tenggelam dan membuat kedua danau tampak menyatu. Selain karena letaknya yang bersebelahan, telaga ini memiliki keunikan lain yang berbeda dari telaga lainnya.

Kata “Pengilon” dalam bahasa Jawa memiliki arti “Cermin”. Warna air telaga ini sangat bening sehingga kamu dapat bercermin dari permukaan telaga. Konon, jika kamu melihat dirimu terlihat tampan atau cantik, berarti kamu memiliki hati yang tulus dan baik.

Telaga Dringo

Telaga dengan ketinggian 2.202 mdpl ini kerap disebut sebagai Ranu Kumbolo karena kemiripannya dengan landscape Danau Ranu Kumbolo di Bromo. Jika kamu termasuk wisatawan yang menyukai suasana alam yang masih sangat alami, maka danau ini akan menjadi pilihan yang menarik.

Kamu akan menikmati suasana panorama hutan lebat yang masih asri. Sepanjang jalan menuju lokasi, kamu akan menyaksikan keindahan berbagai panorama alam seperti hamparan perkebunan teh, hutan lindung, panorama lembah dan perbukitan, serta lahan pertanian warga. 

Telaga Merdada

Telaga ini merupakan telaga paling luas yang ada di dataran tinggi Dieng. Meski merupakan salah satu sumber perairan bagi warga sekitar, telaga ini justru tidak memiliki sumber air sendiri. Melainkan hanya menampung air hujan. Kamu dapat berkeliling telaga menggunakan perahu untuk menikmati suasana segar perairan dengan panorma Bukit Pangonan dan Bukit Semurup.

Telaga Cebong

Telaga ini juga merupakan salah satu sumber perairaan ladang pertanian warga sekitar. Letak telaga ini berada di bawah bagian barat Bukit Sikunir. Disebut Telaga Cebong sebab bentuk telaga ini yang menyerupai cebong atau berudu. Telaga ini terbentuk dari bekas kawah purba yang dulunya memiliki luas mencapai 18 hektar yang kemudian menyusut menjadi 12 hektar saja. 

Telaga Menjer

Kamu dapat menikmati suasana asri dan tenang di telaga ini dengan naik perahu mengelilingi perairan yang berada di ketinggian 1.300 mdp ini. Kamu akan menyaksikan panoraman menawan dari tebing-tebing tinggi di sekitar danau.

Baca Juga:
Cafe Bromo Viral, Pemandangan 360 Derajat dan 4 Gunung Sekaligus

9 Aktivitas Wisata Borobudur, Destinasi Sempurna Untuk Liburan Keluarga

Paket Wisata di Dieng

Kami Memiliki Paket Wisata Menarik untuk Kunjungan di Dieng