Wisata Malam Jogja – Kota Yogyakarta memanglah sebuah kota yang unik. Namanya saja “Daerah Istimewa Yogyakarta. Istimewa seperti namanya, banyak hal-hal unik dan menarik yang akan kamu temukan di kota ini. Pernah dengar istilah “Jogja Itu Ngangenin”?
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam tagline dan julukan yang melekat di kota yang masih menganut sistem kerjaan ini. LABIRU sebagai sebuah perusahaan yang berpusat di Kota Pelajar ini pun masih tak pernah kehabisan ide untuk mengembangkan berbagai ide wisata dan kreatif di Jogja.
Ingin berwisata puas dengan budget hemat? Jogja pastilah menjadi satu dari sekian kota yang terpikirkan dalam bucketlist para wisatawan. Pasalnya, tarif objek wisata di kota memang rata-rata dibanderol dengan harga yang terbilang sangat terjangkau apabila dibandingkan dengam banyak kota wisata lainnya. Bukan kaleng-kaleng ya, objek wisata di Jogja bukan sekedarnya.
Wisata malam Jogja juga tidak kalah menariknya, loh. Kamu bisa menikmati akrabnya suasana malam Jogja dengan berkunjung ke beberapa rekomendasi tempat berikut ini.
0 KM Malioboro
Spot utama di Jogja yang tidak bisa kamu lewatkan adalah kawasan 0 KM. Suasana klasik Eropa terasa sangat kental di kawasan ini. Gedung-gedung tinggi dan lawas peninggalan Belanda masih berdiri kokok dan difungsikan dengan sangat baik hingga saat ini.
Belum lagi, tata kota Malioboro saat ini memang didesain sedemikian rupa demi kenyamanan warga dan wisatawan. Menariknya, kamu bisa datang 24 jam ke lokasi ini. Saat pagi hari untuk menikmati ketenangan suasana kota Jogja atau sekedar berburu foto saat kawasan belum terlalu ramai.
Ketika siang hari, kawasan ini ramai oleh banyak wisatawan dan mulai banyak pedangang yang menjajakannya dagangannya. Ketika senja hingga malam tiba, suasana romantis dengan lampu-lampu temaram diiringin alunan suara music akustik turut memberikan suasana malam Jogja yang khas.
Teras Malioboro 1 & 2
Ada yang baru nih di Malioboro. Sepanjang jalan Malioboro yang dulunya ramai dengan pedagang yang bebas menjajakkan barang dagangannya. Saat ini, sudah direlokasi di Teras Maliboro yang terbagi menjadi dua tempat.
Selain mempermudah wisatawan untuk berburu oleh-oleh di satu tempat yang rapi dan proper, kondisi jalan pun menjadi lebih rapi dan tertib. Tentu akan meningkatkan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Jogja.
Di dekat Teras Malioboro pun ada sebuah masjid berlantai 2 yang terpisah antara shaf perempuan dan laki-laki. Terdapat banyak kamar kecil, loker, alat sholat dan tempat beribadah yang nyaman dan sejuk.
Mall Malioboro
Kalau kamu sedang berjalan-jalan di sekitar Malioboro atau ingin berwisata indoor, kamu bisa datang ke Mall Malioboro. Terletak strategis di tepi Jalan Malioboro, terdapat banyak outlet berbagai merk barang konsumtif dan kuliner yang terkenal.
Bagi kamu pecinta buku, di mall ini pun terdapat Gramedia Store yang menawarkan buku-buku lokal dan Periplus yang menawarkan berbagai jenis buku import. Kamu bisa request juga jika buka yang kamu cari tidak tersedia.
Alun – Alun Jogja
Alun-Alun di kota ini ada dua, yang dikenal dengan sebutan Altar (Alun-Alun Utara) dan Alkid (Alun-Alun Kidul). Kedua tempat ini mengapit Kraton Yogyakarta. Pada awalnya, kawasan ini tidak dibuka untuk umum seperti sekarang ini karena masih merupakan bagian dari pelataran Kraton.
Perbedaan antara keduanya cukup jelas. Alun-Alun Utara diberi pagar dan dibatasi untuk pengunjung atau kegiatan umum. Sedangkan, Alun-Alun Kidul lebih ramai dipadati wisatawan dan pedagang. Pengunjung lebih bebas beraktivitas santai. Lokasi ini cocok kamu jadikan sebagai tujuan wisata malam. Kamu juga bisa mencoba berkeliling alun-alun menggunakan mobil kayuh atau odong-odong.
Tugu Pal Putih
Berdiri gagah sebagai ikon kota Jogja, tugu ini banyak menarik perhatian para wisatawan. Dulu, area tugu ini memiliki taman dan terbuka untuk umum. Namun, semakin lama malah semakin tidak terjaga. Oleh karena itu, saat ini sudah dipagari dan tidak terbuka lagi untuk umum.
Kamu tetap bisa menyaksikannya dari sekitaran tugu atau dari beberapa restoran dan cafe di sekelilingnya yang menghadap langsung dengan view tugu. Pemandangan siang hari cukup menarik, namun panorama malam hari lebih indah. Waktu terbaik untuk datang ke sini adalah sore hari menjelang malam.
Taman Pelangi Monjali
Tempat wisata ini cocok untuk kamu kunjungi pada malam hari. Selain museum, ada banyak atraksi lain pada malam hari yang bisa kamu temukan di tempat ini. Gemerlapan lampu-lampu neon berwarna-warni yang menghiasi setiap sudut akan menarik perhatianmu.
Kamu bisa berfoto di banyak spot yang dipercantik dengan lampu-lampu LED yang romantis. Cocok untuk dikunjungi bersama pasangan, teman, maupun keluarga. Banyak wahana menarik yang patut kamu coba dengan tarif rata-rata 10.000,- hingga 20.000,- saja.
Kamu bisa mencoba Boom Boom Car, ATV, Bola Air, Perahu Dayung, Batery Car, Auro Bungee, Trampolin, Junior Jet, Puri Hantu, Speed Boat, Helicak, Tandem, Safari Train, dan Becak Mini. Kamu juga bisa jalan-jalan santai sambil berburu kuliner di lokasi ini.
Sindu Kusuma Edupark
Tempat ini juga dapat kamu kunjungi hingga malam hari. Taman bermain yang ikonik dengan bianglala-nya yang terlihat begitu cinematic dan romantis. Cocok sebagai tujuan wisata keluarga ataupun bersama teman-teman main kamu.
Kamu bisa mencoba wahana seperti kora-kora, Kopi Puter, Montor Tumbur, Disaster Room, Roti Puter, Kursi Mabur, Family Coaster, Omah Batik dan Mainan Tempo Doeloe, Sepeda Mabur, 8 Dimensi, 4D Rider, Cakra Manggilingan, Omah Music, Omah Terror, Miniatur Candi Borobudur, Miniatur Candi Prambanan, spot foto, terapi ikan, dan waterpark.
Fasilitas SKE ada resto dan fun cafe, toilet, tempat penitipan barang, gazebo dan penyewaan pelampung, mushola, penyewaan loker, kursi pengunjung, kamar mandi, dan tempat parkir yang luas. Selain itu, SKE juga sering mengadakan event menarik untuk pengunjung.
The House of Raminten
Kamu harus datang ke restoran yang populer dan ikonik di Jogja ini. Cikal bakal restoran ikonik ini tidak terlepas dari Mirota Group dan Batik Hamzah. Dua bisnis yang sangat populer di Jogja. Resto semi cafe ini terkenal dengan konsep nyentriknya yang membuatnya unik.
Begitu memasuki ruang tunggu, kamu akan langsung merasakan kentalnya suasana klasik khas tradisional jawa dengan berbagai ornamen nyentrik, perabotan antik, dan sebuah patung wanita paruh baya yang memakai pakaian kebaya, bawahan kain jarik, dan sanggulnya yang besar.
Jangan salah, sosok patung tersebut aslinya adalah seorang laki-laki. Sosok di balik restoran House of Raminten ini adalah Hamzah Sulaeman. Hamzah memang sudah sejak lama menggemari seni tari dan budaya trasional Jawa. Hamzah memulai karier sebagai pemain ketoptak komedi dan wayang orang. Dari sinilah ia tercetus untuk memerankan sosok Raminten, perempuan Jawa paruh baya yang hobi menari dan nyinden.
Baca Juga:
7 Resto & Cafe Jogja Instagramable di Gunung Kidul
10 Hotel Estetik di Jogja, Dijamin Desain Unik dan Artistik