Tempat Angker di Jogja – Yogyakarta terkenal sebagai salah satu tujuan wisata budaya terbaik di Indonesia. Berbeda dengan kota lain di negara ini, pemerintah Jogja masih menganut tradisi kerajaan sejak jaman Kerajaan Mataram. Tidak heran jika loyalitas dan kepercayaan akan nilai-nilai budaya dan tradisi kuno masih banyak dipegang erat dalam kehidupan warga.
Kota ini memang sarat akan sejarah. Banyak tempat-tempat bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Tidak hanya peninggalan pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Bahkan, jauh lebih lama sebelum itu.
Kecepatan kehidupan modern tidak dapat melunturkan nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat. Setiap sudut Jogja sebagian besar menyimpan cerita rumit dalam sejarah perjalanan panjangnya. Hal ini membuatnya tidak terlepas dari cerita-cerita misteri yang beredar.
Taman Sari
Mitos populer yang beredar di tempat wisata ini, konon ada salah satu lorong yang terhubung langsung atau bisa tembus hingga ke Pantai Selatan. Lorong tersebut adalah Sumur Gumuling. Saat ini, lorong ini memiliki panjang 39 meter. Sebelum dipugar, konon ujung lorong ini dapat tembus sampai Pantai Selatan.
Mitos lainnya mengatakan bahwa Sumur Gumuling merupakan tempat pertemuan Pantai Ratu Selatan dengan Sultan Yogyakarta. Menurut salah seorang pengawas di tempat ini, Sri Sultan Hamengkubuwono I memang membangun Kraton dalam satu garis imajiner lurus dengan Gunung Merapi dan Pantai Selatan.
Museum Benteng Vrederburg
Gedung peninggalan Belanda yang pernah menjadi benteng pertahanan ini merupakan salah satu objek wisata sejarah di Yogyakarta. Meski berada di tengah kota yang selalu ramai wisatawan, ternyata menyimpan segudang cerita mistis yang membuat bulu kudug merinding.
Salah satu cerita terkenal adalah penampakan Noni Belanda berkaki kuda dan kemunculan serdadu Belanda tanpa kepala yang kerap menghantui tempat ini. Jika kamu pernah eksplorasi museum ini saat sendiri dan sepanjang lorong ruangan kosong, kamu pasti akan merasakan sensari aneh seperti banyak yang sedang memperhatikanmu. Berani coba?
Kawasan Gunung Merapi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak misteri yang tersembunyi dibalik kegagahan dan kemegahan Gunung Merapi. Tempat mistis paling populer yang banyak dipercayai banyak orang adalah Pasar Bubrah, Keraton Merapi, Gunung Wutoh, Bunker Kaliadem, dan hutan sekitar Gunung Merapi.
Pasar Bubrah merupakan pasar ghaib yang kadang terlihat oleh orang tertentu yang melewati area ini. Sedangkan, Keraton Merapi konon merupakan sebuah keraton yang berada di kawasan Merapi dan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.
Gunung Wutoh sendiri dipercaya merupakan gerbang masuk menuju Keraton Merapi. Tidak ketinggalan cerita keangkeran dalam Bunker Kaliadem yang merupakan tempat perlindungan dari lahan panas merapi. Namun, pernah memakan korban seorang relawan.
Ambarukmo Plaza
Siapa sangka, mall paling mewah di kota ini masuk dalam satu daftar tempat angker di Jogja. Dulunya tempat ini merupakan tempat peristirahatan Sultan yang dilengkapi dengan kolam, kebun buah, dan kandang kuda.
Sejak awal, kisah mistis sudah menyelimuti pembangunan gedung ini. Beberapa di antaranya seperti pekerja yang kesurupan, eskalator yang tiba-tiba mati lalu hidup kembali setelah diberikan sesajen, hingga rumput yang tidak dapat dipotong.
Hingga saat ini pun masih banyak cerita yang beredar dari karyawan mall yang menceritakan penampakan makluk yang seringkali menyerupai manusia dan masuk ke dalam toilet lantai satu. Hayoo, berani malam-malam masuk ke toilet lantai 1 di mall yang biasa disebut Amplaz ini?
Empire XXI
Sebelum menjadi bioskop, dulunya gedung ini adalah sebuah gedung swalayan. Gedung ini terdiri dari dua lantai yang mana lantai pertama adalah swalayan dan lantai dua adalah bioskop. Sayangnya, pada tahun 1999, gedung ini akhirnya runtuh akibat kebakaran hebat.
Tak lama berselang, Bioskop Regent yang berada di sebelahnya juga mengalami kebakaran yang memakan 15 korban jiwa pada malam hari pada saat bioskop malam masih tayang. Ada pula rumor yang menyebutkan bahwa empat korban masih belum dapat ditemukan.
Selain itu, sering terdengar jeritan tanpa tuan, penampakan makhluk ghaib, hingga misteri penonton tak diundang. Sering juga terdengar derap langkah kaki dan gemericik air dari toilet bioskop. Masih berani merasakan sensasi menonton film tengah malam di jam terakhir?
Pantai Parangkusumo
Pantai ini masih satu garis pantai dengan Pantai Parangtritis. Mitos yang beredar pun kurang lebih hampir sama, yaitu lekatnya Pantai Selatan dengan sosok Ratu Selatan, Nyi Roro Kidul. Hanya saja, pantai ini jauh lebih sepi dan jauh lebih dikeramatkan oleh warga daripada Pantai Parangtritis yang cenderung lebih ramai wisatawan.
Konon, gerbang utama menuju kerajaan ghaib justru berada di pantai ini. Pantai ini juga banyak dikunjungi untuk melakukan ritual di tepi pantai ketika malam hari tiba. Tradisi penting yang disebut Labuan Kraton Yogyakartajuga diadakan di sini. Ritual sakral ini sebagai simbol ikatan kekuasaan Kraton Yogyakarta dan penguasan Laut Selatan.
Kandang Menjangan dan Panggung Krapyak
Pada awalnya, tempat ini merupakan tempat berlindung keluarga dan kerabat Kraton saat berburu. Meski dapat dikunjungi wisatawan, kamu tidak dapat sembarangan berkeliaran secara bebas sebelum diberi izin masuk oleh juru kunci.
Ada cerita yang beredar mengenai seorang mahasiswa yang melihat penampakan wanita dalam posisi tergantung membelakangi pintu masuk bangunan. Sebenarnya, tidak heran juga jika tempat ini memiliki banyak cerita mistis mengingat sejarah panjang yang melekat.
Bundaran Teknik UGM
Cerita yang tersimpan dibalik Bundaran di salah satu fakultas di perguruan tertua di Jogja ini termasuk salah satu yang paling populer. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak diperbolehkan menyanyikan lagu kebangsaan “Gugur Bunga” di tempat ini.
Konon, jika kamu menyanyikan lagu tersebut, akan ada suara tak bertuan yang ikut menyanyikan atau bahkan dapat mengundang makhluk tak kasat mata untuk hadir bersamamu. Selain itu, banyak juga yang mengaku mengalami kejadian aneh ketika melewati tempat ini seperti melihat penampakan hingga kendaraan mogok.
Goa Jepang
Terletak di selatan lereng Gunung Merapi, tempat yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi pecinta wisata horor. Sejak dulu sudah banyak diliput di media televisi dan youtube. Banyak yang menjadikannya tempat uji nyali atau sekedar menggali sejarah dan segudang kisah misteri dibalik goa ini.
Sebenarnya, tempat ini merupakan tempat wisata alam yang menantang. Kabarnya, dulu pernah menjadi sebagai tempat penyiksaan para tawanan semasa perang oleh tentara Jepang sekaligus sebagai tempat tinggal tentara Jepang. Kamu harus mengunjungi tempat angker di Jogja yang satu ini.
Rumah Kentang Kotabaru
Tidak hanya di Bandung, Jogja juga memiliki cerita mengenai rumah kentang. Tidak ada cerita tragis yang melatarbelakangi penyebutan rumah kosong ini. Sering tercium bau kentang dari arah rumah ini yang mana bau kentang atau bebakaran di Jawa sering diindentikkan dengan kemunculan genderuwo.
Rumah ini memiliki arsitektur klasik rumah tua yang khas. Tidak begitu menonjol memang karena masih banyak bangunan klasik ataupun bangunan tua yang berdiri di kawasan Kota Baru ini. Ada pula cerita mengenai lonceng yang kerap berbunyi sendiri.
Kraton Yogyakarta
Sebuah kerajaan yang berdiri kokoh hingga saat ini, tidak heran jika Kraton Yogyakarta pun masuk ke dalam daftar tempat paling angker di Jogja. Banyak yang meyakini banyak makhluk tak kasat mata dan leluhur yang menjaga istana dan keluarga kerajaan.
Apalagi tersimpan banyak pusaka dan benda-benda kuno yang sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram bahkan lebih dari itu. Kraton merupakan tempat yang sangat sakral bagi warga Jogja meskipun jaman sudah modern seperti, namun kepercayaan dan tradisi lama Jawa masih melekat sangat kental hingga saat ini.
Gereja Gothic Sayidan
Geraja ini memiliki arsitektur bernuansa gothic yang berdiri megah tak berpenghuni. Banyak versi mengenai sejarah gedung ini. Sebagian meyakini bahwa bangunan ini memang sebuah gereja karena arsitekturnya mirip gereja – geraja Eropa abad pertengahan dengan salib yang mengarah ke Kraton.
Ada juga yang bilang bahwa rumah ini merupakan rumah tinggal keluarga Tionghoa yang dibangun pada tahun 1980-an dan pabrik batik yang sudah tidak terpakai. Arsitektur pintu masuknya memang memiliki sentuhan corak China. Dikabarkan, selain altar, gedung ini juga memiliki ruang bawah tanah yang mengundang rasa penasaran.
Sayangnya, saat ini sudah tidak terurus membuat penampakan gedung ini menjadi seram. Selain itu, diapit oleh gang – gang sempit yang padat dan gerbangnya selalu tertutup entah sejak kapan. Jadi, untuk melihatnya, kamu harus masuk ke gang.
Baca Juga:
Bosan Menginap di Hotel? Pilih Penginapan Unik di Jogja Bernuansa Alam Ini
One Day Tour Jogja, Seharian di Malioboro Bisa Ngapain Aja?