Gereja Ayam Bukit Rhema

Destinasi Yogyakarta Tiket Masuk Rp20,000 Adventure Level

Deskripsi Singkat Gereja Ayam Bukit Rhema

Untuk kamu penggemar film layar lebar Ada Apa Dengan Cinta 2, pastinya sudah tidak asing dengan Rumah Doa Bukit Rhema, atau lebih akrab dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan Gereja Ayam.

Sebenarnya lokasi wisata ini sudah ada lama, tapi mulai banyak dikenal lagi setelah digunakan sebagai lokasi syuting dari fil layar lebar AADC2 beberapa waktu yang lalu.

Sebenarnya, bentuk bangunannya bukanlah berbentuk seekor ayam, melainkan burung merpati yang melambangkan kedamaian.

Tapi karena mungkin bentuknya yang tidak ramping dan cenderung membentuk ayam maka nama tempat ini terkenalnya justru gereja ayam.

Bangunan yang sempat terbengkalai sejak tahun 1990 tersebut, saat ini mulai dibenahi di beberapa bagian dan dilengkapi dengan beberapa fasilitas, meski tidak diubah secara menyeluruh.

Beberapa perubahan tersebut di antaranya, dengan dilakukannya pengecatan pada dinding bangunan yang dulunya dikotori gambar-gambar dan graffiti.

Kemudian adanya taman berukuran mini yang ditanami berbagai macam bunga dan dihiasi dengan dua patung berbentuk malaikat (menurut kepercayaan non muslim) yang sedang meniup terompet, dan patung wanita yang sedang memegang kendi atau tempat air dari tanah liat.

Kemudian dijadikannya salah satu ruang doa sebagai musholla, didirikannya kedai rakyat di belakang bangunan dan adanya outlet singkong keju goreng di dalam bangunan.

Pembenahan yang dilakukan memang masih belum menyeluruh dan hanya di beberapa bagian bangunan, tapi dengan sistem pengelolaan yang lebih professional di tahun 2019 ini.

Gereja Ayam diharapkan bisa tampil lebih menarik sehingga mampu menghadirkan wisatawan dalam jumlah yang lebih besar.

Jadi, jika kamu berlibur ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mampir dan melihat bagaimana perubahan dan keindahan dari atas rumah doa ini ya.

 

Sejarah Gereja Ayam Bukit Rhema

Berawal dari tahun 1988 lalu, Daniel yang merupakan karyawan dari sebuah perusahaan swasta di Jakarta memperoleh mimpi yang aneh. Dirinya diminta membangun sebuah rumah doa di perbukitan asing yang belum pernah dikunjunginya.

Mimpi itu tak hanya berlangsung sekali, namun hingga beberapa kali. Sampai akhirnya pada tahun 1988 Daniel pergi berwisata mengunjungi kawasan Borobudur.

Suatu ketika Daniel berpapasan dengan pemuda setempat bernama Jito yang juga penyandang disabilitas. Dia tidak bisa berbicara atau tuna wicara.

Daniel sempat berkomunikasi dengan Jito yang ternyata hendak mengambil kayu di sebuah bukit di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pria asal Lampung itu pun kemudian mengikuti Jito dan sampai di bukit yang ternyata sama dengan bukit di dalam mimpi.

Akhirnya Daniel memutuskan berdoa semalam suntuk di bukit itu hingga dirinya mendapatkan semacam wahyu untuk membangun rumah doa.

Perbukitan tempat membangun rumah doa itu sendiri kemudian dinamai Daniel dengan nama Bukit Rhema yang bagi umat Kristiani berati firman yang hidup.

Daniel kemudian memantapkan diri untuk membangun rumah doa meski dirinya hanya seorang karyawan di Jakarta. Bentuk bangunan itu dibuat menyerupai burung merpati yang merupakan simbol perdamaian dan roh kudus.

Tahun 1992, rumah doa mulai dibangun. Lalu pada tahun 1996 proses pembangunan sempat terhenti karena krisis moneter.

Bangunan rumah doa ini sempat dimanfaatkan tidak hanya sebagai tempat ibadah. Penggunaannya mulai dari tempat panti rehabilitasi bagi anak-anak yang kekurangan fisik, orang ketergantungan narkoba, orang kurang waras, dan anak muda yang memiliki masalah.

Pada tahun 2000, Gereja Ayam sempat ditutup karena penolakan oleh warga. Namun bangunan rumah doa ini akhirnya kembali dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 2014.

Lokasi Gereja Ayam Bukit Rhema

Gereja Ayam terletak di Bukit Rhema, salah satu dari sekian bukit yang berada di jajaran Borobudur. Tepatnya di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Untuk menuju ke Gereja Ayam, kamu bisa melewati pertigaan ojek Borobudur ke arah Selatan kemudian perempatan arah Punthuk Setumbu. Kemudian ambil ke kanan mengikuti jalan utama searah dengan Punthuk Setumbu.

Sampai SD Karangrejo ada belokan arah kanan ambil kanan mengikuti jalan utama sampai tikungan pertigaan, ambil jalan kiri menanjak.

Kemudian ikuti jalan utama kemudian ambil kanan ikuti jalan utama kemudian ambil kiri lurus. Sebelum perempatan kecil ada tulisan parkir.

Dari tempat penitipan kendaraan tinggal berjalan sekitar 5 menit mengikuti jalan cor blok menanjak, hingga kemudian kamu akan sampai ke Gereja Ayam Bukit Rhema ini.

 

Harga Tiket Masuk Gereja Ayam Bukit Rhema

Sebelum kamu bisa masuk ke area Gereja Ayam ini, kamu akan dikenakan tarif masuk yang cukup terjangkau yaitu hanya sebesar Rp 15.000,- per orang, untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan asing, akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 30.000,- per orang.

Harga yang masih termasuk sangat terjangkau, apalagi di sini kamu bisa bebas berfoto sesuai dengan keinginan, serta melihat indahnya pemandangan dari ketinggian.

Fasilitas di Gereja Ayam Bukit Rhema

Fasilitas yang tersedia di Gereja Ayam cukup lengkap, karena sampai sekarang tidak henti-hentinya pengelola untuk terus melengkapi dan memperbaiki fasilitas umumnya.

Beberapa fasilitas di Bukit Rhema yang bisa kamu temukan adalah area parkir yang cukup luas untuk puluhan motor dan puluhan mobil bahkan bus. Kemudian di sini kamu juga bisa menyewa Mobil Jeep untuk mengantarmu dari parkiran ke lokasi Gereja Ayam berada.

Selain itu, di sini kamu juga tidak akan kelaparan. Karena di sini tersedia warung-warung warga bahkan ada cafeteria W’Dank Bukit Rhema yang menjual jajanan lokal dan kopi.

Fasilitas umum lainnya seperti toilet dan mushola juga bisa dengan mudah kamu temukan saat kamu berkunjung ke Gereja Ayam ini. Bahkan di sini kamu juga bisa sekalian jika ingin belajar membatik. Karena di sini juga disediakan fasilitas untuk wisatawan yang ingin belajar batik.

 

Aktivitas di Gereja Ayam Bukit Rhema

Menikmati keindahan pada tiap tingkatan bangunan gereja ayam

Tingkat Pertama, Langit-langit Gereja

Di sini, pengunjung dapat menyaksikan secara keseluruhan ruangan gereja ayam. Dengan beberapa pilar yang terbengkalai di sudut bagian ekor dan jendela-jendela berbentuk bunga di tiap sisinya. Apabila jeli, pengunjung juga dapat menyaksikan motif salib pada langit-langit bangunan.

Tingkat Kedua, Leher Ayam

Pada tingkatan ini, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan melalui jendela-jendela kecil berbentuk jajar genjang yang terpasang di leher.

Termasuk pemandangan alam yang berpadu dengan badan hingga ekor si ayam yang disaksikan dari posisi leher ayam.

Tingkat Ketiga, Paruh Ayam

Naik ke atas lagi, adalah bagian paruh ayam yang bergincu, berwarna merah merekah. Pada bagian ini terdapat sarana untuk menyaksikan pemandangan dari paruh ayam, namun sebuah blokade yang dibuat dari bambu.

Tingkat Keempat, Mahkota Ayam

Apabila muat, pengunjung juga dapat mendaki tangga menuju mahkota ayam melalui lubang kecil seukuran tubuh orang dewasa Indonesia yang belum overweight.

Kemudian yang paling mengasyikkan adalah, pemandangan dari mahkota ayam ini luar biasa indahnya.

Tempat terbaik menikmati sunrise

Selain itu, Gereja Ayam Bukit Rhema ini merupakan tempat terbaik untuk menikmati sunrise. Dari mahkota ayam di tempat ini, kamu bisa menyaksikan keindahan saat sang fajar menyapa.

Pemandangan dari matahari terbit yang bergitu indah, dengan tambahan lautan kabut yang menutupi kota Magelang akan menyambutmu saat kamu berburu sunrise dari Gereja Ayam Bukit Rhema ini.

Jam Operasional Gereja Ayam Bukit Rhema

Untuk kamu yang berminat untuk mengunjungi Gereja Ayam ini. kamu bisa mengunjunginya setiap hari mulai jam 05.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Dengan durasi waktu tersebut, kamu bisa puas untuk menikmati keindahan pemandangan yang ada di sekitar gereja ayam ini. Sekaligus berfoto-foto ria dengan keunikan bangunan yang disajikan oleh bangunan gereja ayam ini.

Untuk kamu yang ingin mengunjungi Gereja Ayam Bukit Rhema untuk bisa menikmati sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema ini, kamu hanya bisa melakukannya di saat weekend, yaitu hari Sabtu dan Minggu.

Jadi, pastikan kamu mengunjungi Gereja Ayam Bukit Rhema ini pada saat weekend atau akhir pekan ya. Jika memang ingin menyaksikan sunrise dari ketinggian mahkota di Gereja Ayam ini.

Jangan lupa juga, kamu harus memesannya terlebih dahulu dengan menghubungi pengelola Gereja Ayam. Kamu bisa menghubunginya di website resminya yaitu bukitrhema.com

Nah itu dia keseruan dan informasi lengkap yang mungkin akan kamu butuhkan saat ingin mengunjungi destinasi Gereja Ayam Bukit Rhema ini.

Jadi, jangan lupa untuk berkunjung ke Gereja Ayam Bukit Rhema ini jika kamu sedang berlibur di Yogyakarta atau Magelang ya. Dijamin liburanmu akan semakin seru. Selamat berlibur.

Paket Wisata di Yogyakarta

Kami Memiliki Paket Wisata Lainnya yang Menarik di Yogyakarta