Alat Transportasi Tradisional – Yogyakarta menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. selain tempat-tempat wisata nya yang terkenal, Yogyakarta juga terkenal dengan budaya nya yang masih kental terjaga. Banyak hal-hal menarik yang membuatmu mencintai kota ini. Seperti destinasi wisata, budaya, kuliner dan keramah tamahan penduduknya.
Ditengah modernisasi ini, Yogyakarta masih melestarikan gaya tradisionalnya. Salah satu hal yang iconic di jogja adalah moda transportasi tradisional nya yang masih terjaga. Katanya liburan ke Yogyakarta belum lengkap jika belum menaiki transportasi-transportasi tradisional berikut ini. Transortasi ini sudah tersohor ke ke penjuru Indonesia, Pasti kamu sudah tahu lah yaa apa saja transportasi tradisional tersebut.
Buat kamu yang belum tahu apa aja transportasi tradisional tersebut, simak bareng-bareng yaa artikel ini.
Baca Juga :
- Yuk Meluncur dengan Sepeda Gantung di Wahana Sepeda Gantung Paling Hits di Indonesia
- Mahaloka Paradise, Wisata Hits di Tengah Sawah
- Plengkung Gading Yogyakarta
Becak
Becak merupakan kendaraan beroda tiga dengan tempat duduk bagi penumpang berada di depan yang memiliki kapasitas maksimum untuk dua orang, sedangkan si pengemudi berada di belakang sambil mengayuh becak. Becak ini akan memberikan perjalanan yang sangat menyenangkan. Untuk mencari becak sangat mudah karena becak dapat ditemui disetiap sudut jalan di Yogyakarta.
Becak dapat ditemukan dengan mudah di tempat wisata, seperti Kraton Jogja dan Malioboro. Biasanya, para wisatawan senang memilih berkeliling di kawasan ini menggunakan becak.
Selain menemani para wisatawan, kendaraan roda tiga ini masih eksis digunakan dalam keperluan sehari-hari, yaitu mengantar ke pasar tradisional. Tidak hanya murah, becak dinilai sebagai alat transportasi tradisional yang nyaman dan fleksibel.
Saat ini becak sudah ada yang bertenaga mesin bernama Bentor singkatan dari Becak Motor. Modifikasi antara becak dan kendaraan bermotor. Kamu bisa menjumpai bentor di setiap sudut kota jogja sama seperti becak konvensional.
Andong
Andong merupakan alat transportasi tradisional di Jawa, terutama di Yogyakarta. Sejarah andong ini tidak bisa lepas dari keberadaan raja-raja Mataram yang mempunyai kendaraan khusus, yaitu kereta yang ditarik oleh kuda dengan hiasan sedemikian rupa yang disebut Kereto Kencono. Di Kraton Jogjakarta, masih banyak kereta kerajaan yang disimpan di Museum Roto Jogja.
Andong banyak dijumpai di jalan sekitar Malioboro, Pasar beringharjo, pasar Ngasem, Kotagede, Keraton, Alun-Alun Utara dan di beberapa tempat di dalam kota yang dekat dengan objek wisata. Di Jogja ada dua jenis andong yaitu andong wisata dan andong non-wisata yang peruntukannya semata-mata sebagai alat transportasi umum. Yang membedakannya adalah andong wisata biasanya kondisinya lebih bersih dan terawat dengan Pak Kusir yang berpakaian Jawa lengkap dengan Blangkonnya. Andong wisata juga memiliki nomor di keretanya.
Secara spesifikasi andong memiliki empat roda, dua roda dibagian depan dan dua roda di bagian belakang. Ukuran roda depan lebih kecil jika dibandingkan dengan dua roda di bagian belakang. Masing-masing roda memiliki jeruji yang berjumlah 12 batang untuk roda depan, dan 14 jeruji di bagian belakang. Penumpang duduk di belakang kusir (sopir andong) dengan tempat duduk dibuat saling berhadap-hadapan kedepan dan kebelakang. Penumpang dapat menaiki andong dari sisi sebelah kanan atau kiri. Jumlah roda inilah yang membedakan bendi, dokar, atau delman yang hanya memiliki 2 roda.
Untuk kamu yang membawa keluarga, andong bisa muat hingga 4 orang dan bahkan lebih. Namun kamu juga tidak boleh memaksa menaikkan penumpang jika sudah melebihi kapasitas karena dikhawatirkan kuda yang menarik andong tersebut tidak kuat. Kasihan kan jika kuda tersebut kelelahan ekstrem?
Kamu bisa lho jalan-jalan menaiki andong keliling Kota Jogja seperti daerah Malioboro dan Kraton dengan paket dari Labiru Tour seperti di paket ini https://labirutour.com/tour/2-hari-1-malam-jogja-tour-jeron-beteng
Delman
Banyak orang mengira delman sama dengan andong, walaupun sama-sama ditarik oleh kuda, kedua transportasi ini berbeda. Dalam segi ukuran, delman lebih kecil dibandingkan andong. Delman hanya memiliki dua roda yang terletak disamping badan.
Jika kamu di dalam kota, kamu akan jarang menjumpai delman. Kamu bisa menjumpai delman di daerah Parangtritis atau di desa-desa yang berada di Bantul. Delman Parangtritis bisa kamu sewa untuk menjelajahi Pantai Parangtritis.
Sepeda Onthel
Saat ini sudah jarang orang menggunakan sepeda onthel sebagai alat transportasi dikarenakan tergerus perkembangan zaman. Untuk menghemat efisiensi waktu dan tenaga orang-orang sudah menggunakan transportasi modern untuk kendaraan pribadi.
Sepeda onthel bisa dikatakan sebagai sepeda legendaris yang masih digunakan hingga saat ini walaupun sudah jarang.
Sepeda onthel zaman sekarang di desain lebih ringan daripada sepeda onthel zaman dahulu. Sepeda onthel masih bisa kamu temukan di pedesaan-pedesaan. Kebanyakan yang memakai sepeda onthel adalah orang tua.
Sepeda onthel juga digunakan untuk daya tarik wisata. Kamu bisa menyewa sepeda-sepeda onthel untuk berkeliling daerah wisata. Sudah banyak penyedia peminjaman sepeda onthel untuk pariwisata.
Itu tadi beberapa transportasi tradisional Jogja. Kamu paling suka transportasi yang mana? Semakin maju perkembangan semakin juga hal tradisional tergerus zaman. Yuk sama-sama kita lestarikan budaya tradisional milik kita 😊